Gaza, Purna Warta – Sniper Israel yang ditempatkan di Khan Younis menargetkan siapa saja yang bergerak di daerah tersebut, menurut saksi mata dan sumber medis.
Israel telah meluncurkan gelombang serangan udara baru yang menargetkan wilayah Jalur Gaza, termasuk Khan Younis.
Baca juga: PBB: 90% Warga Gaza Mengungsi, Bencana dan Pelanggaran Hukum Total
Serangan udara Israel telah meningkat di Jalur Gaza, dengan fokus pada kota selatan Khan Younis, tempat lebih dari 25 warga Palestina tewas, menurut laporan dan keterangan saksi mata.
Masyarakat Bulan Sabit Merah Palestina (PRCS) melaporkan bahwa sedikitnya 25 warga Palestina tewas di Khan Younis pada hari Kamis saat invasi darat meningkat, yang memaksa puluhan ribu orang mengungsi.
Sniper Israel dilaporkan ditempatkan di Khan Younis dan menargetkan siapa saja yang bergerak di daerah tersebut, kata saksi mata.
Rumah Sakit Nasser terus menerima korban, dengan banyak pasien dalam kondisi kritis, menurut sumber medis.
Pasukan pendudukan Israel juga melepaskan tembakan ke ambulans yang mengevakuasi orang yang terluka di Khan Younis selatan, tempat invasi darat baru meluas, PRCS melaporkan.
Ribuan orang terus melarikan diri dari serangan Israel yang sedang berlangsung di kota Gaza selatan, menurut PRCS.
Tentara pendudukan telah memulai serangan darat baru ke Khan Younis, yang mengakibatkan kematian sedikitnya 129 warga Gaza dalam dua hari terakhir.
“Di apa yang disebut ‘daerah kemanusiaan’ di Al-Mawasi (terletak di sebelah barat Khan Younis) tidak ada ruang bahkan untuk satu tenda karena banyaknya orang yang sangat membutuhkan keselamatan,” kata PRCS dalam sebuah pernyataan.
Pernyataan itu lebih lanjut mengatakan bahwa pendudukan Israel mencegah “orang-orang terlantar dari Gaza dan utara untuk kembali ke rumah mereka,” karena tidak ada “tempat aman” yang tersisa bagi orang-orang terlantar.
Baca juga: Presiden Suriah dan Rusia Bahas Isu Regional dalam Pertemuan di Moskow
Di Bureij, zona perang yang sangat aktif antara pejuang Hamas dan pasukan pendudukan, pertempuran terus berlanjut.
Hamas telah menegaskan bahwa penembakan di Tepi Barat pada hari Kamis, yang melukai tiga tentara Israel, merupakan reaksi langsung terhadap kekerasan yang sedang berlangsung di Jalur Gaza dan Tepi Barat yang diduduki.
Perang Israel yang sedang berlangsung di Jalur Gaza sejauh ini telah mengakibatkan kematian hampir 40.000 warga Palestina, termasuk lebih dari 15.000 anak-anak, dan cedera pada lebih dari 90.000 warga sipil.