Rabat, Purna Warta – Normalisasi hubungan dengan Israel yang dilakukan oleh Kerajaan Maroko baru-baru ini tak menghalangi simpatisan palestina di negara tersebut untuk menyuarakan penentangan mereka kepada kejahatan Israel baru-baru ini pada Minggu (16/5).
Situs web berita Arabi 21 melaporkan, sebanyak 50 unjuk rasa diadakan di semua bagian negara Maroko.
Baca Juga : Israel Lakukan 50 Serangan dalam 10 Menit, Jumlah Korban Tewas di Gaza Mencapai 209
Abu al-Shatta al-Masaaf, salah satu pemimpin kelompok organisasi islamis al-Adl wa al-Ihsan di Maroko, menekankan bahwa aksi turun ke jalan untuk menunjukkan solidaritas dengan rakyat Palestina telah dilakukan di 50 kota di negara tersebut.
Para pengunjuk rasa meneriakkan slogan-slogan seperti “Gaza, Gaza, simbol kehormatan” dan membakar bendera rezim Zionis.
Para demonstran juga mengutuk normalisasi hubungan Maroko dengan rezim tersebut.
Maroko adalah negara Arab keempat, setelah UEA, Bahrain, dan Sudan, yang menormalisasi hubungan dengan Tel Aviv pada tahun 2020.
Baca Juga : Tribun Sinagoge Runtuh, Puluan Zionis Terluka
Baru-baru ini, menjelang menghadiri pertemuan AIPAC (Lobi Zionisme di Amerika Serikat), Menteri Luar Negeri mengatakan bahwa negaranya siap untuk “bekerja sama sepenuhnya” dengan Tel Aviv.
Situasi pendudukan Palestina dari 10 Mei hingga saat ini sangat kritis dan mencekam. Hal tersebut diperparah dengan tindakan militer Zionis Israel yang mengubah Masjid Al-Aqsa menjadi medan pertempuran pada pagi hari tanggal 10 Mei, bertepatan dengan bulan ke-28 Ramadhan.
Militer Zionis mengepung masjid, menggunakan bom suara, gas air mata, bahkan peluru logam, untuk menargetkan jamaah dan pengunjuk rasa. Insiden itu berbuntut pada saling serang roket antara Hamas dan militer Israel dalam beberapa hari terakhir.