Gaza, Purna Warta – Serangan udara Israel menghantam daerah permukiman di Kota Gaza dan kamp pengungsi Nuseirat tewaskan 10 warga dan lukai puluhan lainnya, sehingga jumlah orang yang tewas di Gaza dalam 24 jam terakhir menjadi 56 orang.
Baca juga: Capres Iran: Kebijakan Tekanan Maksimum AS terhadap Iran Gagal Dimasa Raisi
Kantor berita Palestina WAFA, mengutip sumber-sumber lokal, melaporkan bahwa delapan warga sipil tewas dan beberapa lainnya cedera ketika sebuah rumah di lingkungan Sabra di selatan Kota Gaza diserang oleh serangan udara pada hari Minggu.
Selain itu, dua warga sipil lainnya tewas dan beberapa warga terluka di kamp pengungsi Nuseirat, Gaza tengah, menyusul serangan udara di dekat pembangkit listrik, laporan tersebut menambahkan.
Al Jazeera Arabic melaporkan bahwa serangan terbaru tersebut membuat jumlah warga Palestina yang tewas di Gaza dalam 24 jam terakhir menjadi 56 orang.
Artileri Israel juga menargetkan wilayah barat dan selatan Kota Rafah di selatan Jalur Gaza, memperburuk situasi kemanusiaan yang sudah mengerikan di wilayah tersebut, menurut WAFA.
Laporan menunjukkan bahwa banyak rumah di lingkungan Brasil di selatan Rafah juga telah hancur.
Selain itu, sumber-sumber lokal melaporkan bahwa pesawat tempur Israel telah menargetkan bangunan-bangunan di kamp pengungsi Shati, menewaskan puluhan orang dan melukai banyak lainnya. Kamp tersebut adalah tempat banyak orang berlindung dari serangan Israel di Jabalia yang berdekatan delapan bulan lalu.
Shati adalah salah satu dari delapan kamp bersejarah yang didirikan di Gaza setelah ratusan ribu warga Palestina mengungsi akibat pendudukan Israel di Palestina pada tahun 1948.
Masih ada puluhan warga Palestina yang terjebak di bawah reruntuhan bangunan yang hancur.
Serangan Israel terhadap kamp pengungsian dan rumah-rumah tewaskan lebih dari 100 warga dalam 24 jam di Gaza
Satu serangan udara terhadap tenda-tenda di kamp pengungsian al-Shati merenggut nyawa 24 orang pada hari Sabtu.
Serangan itu terjadi sehari setelah sedikitnya 101 warga Palestina tewas dalam serangkaian pemboman tanpa henti di Jalur Gaza, menandai hari paling kejam di daerah kantong itu sejak pasukan Israel menewaskan 274 orang saat membebaskan empat tawanan di Nuseirat awal bulan ini.
Baca juga: Para Capres Iran Diserukan untuk Pertahankan Persatuan Nasional yang Dicapai Presiden Raisi
Pasukan Israel terus menyerang Gaza, termasuk Rafah di selatan dan Kota Gaza di utara.
Laporan terbaru oleh komisi independen yang didukung PBB telah mengungkapkan bahwa penggunaan senjata berat yang disengaja oleh militer Israel selama serangan gencarnya di Jalur Gaza merupakan “serangan yang disengaja dan langsung terhadap penduduk sipil.”
Militer Israel “secara paksa memindahkan hampir seluruh penduduk [di Gaza] ke dalam wilayah sempit yang tidak aman dan tidak layak huni” dan menggunakan senjata berat di daerah padat penduduk dalam “serangan yang disengaja dan langsung terhadap penduduk sipil,” kata komisaris PBB, Navi Pillay saat ia menyampaikan laporan tersebut kepada Dewan Hak Asasi Manusia PBB.
Israel telah menewaskan sedikitnya 37.551 orang di Gaza, sebagian besar wanita dan anak-anak, dan 85.911 orang terluka sejak melancarkan perang genosida di wilayah itu pada 7 Oktober 2023.