Serangan Israel di Gaza Menyebabkan Puluhan Orang Meninggal dan Luka-Luka

Gaza, Purna Warta – Komunitas Bulan Sabit Merah Palestina (PRCS) melaporkan pada hari Jumat (26/4) bahwa kru ambulansnya dikirim untuk memindahkan jenazah seorang warga Palestina dan seorang yang terluka dari Nuseirat setelah serangan Israel.

Organisasi tersebut menyatakan, kedua warga Palestina tersebut menjadi sasaran penembak jitu Israel di kota az-Zahra di tengah Jalur Gaza.

Sebuah video yang diposting oleh PRCS menggambarkan kru mereka mengambil mayat dari mobil dan memasukkannya ke dalam ambulans di tengah kerumunan penonton.

Pada saat yang sama, laporan dari kantor berita Wafa mengindikasikan bahwa serangan udara Israel telah menghantam rumah lain di dekat Kota Gaza, kali ini di lingkungan Remal di sebelah barat kota tersebut, yang mengakibatkan kematian sedikitnya tiga orang, termasuk seorang wanita dan seorang anak.

Dalam insiden terpisah, serangan terhadap sebuah rumah di jalan al-Wehda Kota Gaza merenggut nyawa sedikitnya satu orang, dan lainnya menderita luka-luka. Serangan udara tersebut menargetkan sebuah perumahan di jalan al-Wehda, sebuah jalan raya utama di Kota Gaza, menurut Al Jazeera, menyebabkan korban jiwa di kalangan warga Palestina di daerah tersebut.

Serangan-serangan ini terjadi setelah adanya laporan mengenai serangan udara Israel dan penembakan artileri di berbagai lingkungan sekitar Kota Gaza, termasuk Tuffah, Zeitoun, dan Shujayea.

Sementara itu, Badan Bantuan dan Pekerjaan PBB untuk Pengungsi Palestina di Timur Dekat (UNRWA) mengeluarkan peringatan mengenai risiko kesehatan yang ditimbulkan oleh penumpukan sampah di Gaza seiring dengan meningkatnya suhu. Badan ini menekankan sifat penting dari layanannya namun menggarisbawahi perlunya akses tanpa hambatan untuk secara efektif mengatasi tantangan yang semakin meningkat.

Badan PBB tersebut menghadapi kendala keuangan yang signifikan menyusul penarikan donor utama, yang dipicu oleh tuduhan dari Israel yang menuduh staf UNRWA berafiliasi dengan “kelompok teroris.” Namun, pendanaan mulai dilanjutkan setelah adanya tinjauan independen yang menemukan bahwa klaim Israel tidak memiliki bukti yang dapat dipercaya.

Jan Egeland, sekretaris jenderal Dewan Pengungsi Norwegia, menyoroti kebutuhan mendesak untuk meningkatkan komunikasi dan langkah-langkah keselamatan di Gaza, terutama mengingat tragedi yang terjadi baru-baru ini. Egeland menekankan sifat kekerasan yang tidak pandang bulu, dengan menyebutkan kematian warga sipil tak berdosa dan pekerja bantuan.

Menurut Kementerian Kesehatan Gaza, jumlah korban serangan Israel di Gaza sejak 7 Oktober mencapai 34.356 warga Palestina tewas dan 77.368 luka-luka. Kementerian melaporkan bahwa dalam periode 24 jam terakhir, 51 orang kehilangan nyawa, dan 75 orang menderita luka-luka dalam perang Israel yang sedang berlangsung.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *