Gaza, Purna Warta – Serangan udara Israel merenggut nyawa sedikitnya 17 warga Palestina di Gaza dan menyebabkan puluhan orang terluka setelah menargetkan tiga rumah tempat tinggal di sebuah pemukiman di Deir el-Balah dan Jabalia.
Menurut kantor berita Palestina Wafa, mengutip sumber-sumber medis, jet-jet Israel menyerang dua rumah di sebelah timur Deir el-Balah di Gaza tengah, yang mengakibatkan kematian 15 orang. Di kamp Jabalia, yang terletak di utara Gaza, serangan Israel lainnya menghantam sebuah rumah, merenggut nyawa dua orang. Rumah yang menjadi sasaran di Jabalia dilaporkan menampung 70 pengungsi.
Baca Juga : PM Inggris Bertanggung Jawab atas Tenggelamnya Kapal Rubymar
Rekaman yang diedarkan oleh Masyarakat Bulan Sabit Merah Palestina menggambarkan petugas medis mereka menyelamatkan seseorang yang terluka akibat serangan Israel terhadap sebuah rumah di Deir el-Balah. Selain itu, tim juga menemukan jenazah seseorang yang tewas dalam serangan tersebut. Deir el-Balah menanggung beban terberat akibat pemboman hebat Israel semalam, dengan sedikitnya 15 korban jiwa dilaporkan sementara tiga rumah menjadi sasaran dan dihancurkan.
Sementara itu, warga Gaza bergulat dengan dampak yang mereka sebut sebagai “kekejaman tepung,” mengacu pada sebuah insiden pada Kamis pagi di dekat Kota Gaza di mana sekelompok besar pencari bantuan menjadi sasaran, yang mengakibatkan sedikitnya 115 orang tewas. Rumah Sakit Al-Shifa, yang tidak memiliki perlengkapan yang memadai untuk menangani lonjakan jumlah korban luka, menghadapi risiko jatuhnya korban lebih lanjut. Pada saat yang sama, warga Palestina mengalami serangan bom yang gencar di Gaza, dengan Deir el-Balah mengalami serangan terbesar dalam semalam, yang menyebabkan hancurnya tiga rumah. Tragisnya, setidaknya empat korban terpaksa berlindung di tenda ketika kehilangan nyawa.
Kekerasan meluas melampaui wilayah pemukiman, dengan serangan tambahan yang menargetkan bangunan dan lahan pertanian di dekat kamp pengungsi Nuseirat di Gaza tengah. Di Khan Younis, kerusakan meluas, khususnya di sekitar Rumah Sakit Nasser, yang masih berada di bawah pengepungan militer. Penembak jitu Israel yang ditempatkan di sekitar bangunan menimbulkan ancaman terus-menerus, menghalangi konvoi bantuan untuk mencapai fasilitas tersebut.
Baca Juga : Hizbullah Serang Posisi Militer Israel di Tengah Perang Gaza
Di tengah kekacauan tersebut, tampaknya tidak ada tempat yang aman di Jalur Gaza karena segala sesuatunya menjadi target potensial.