Sepuluh Polisi Israel Terluka dalam Bentrokan dengan Yahudi Haredi di Al-Quds yang Diduduki

Heredi

Al-Quds, Purna Warta – Radio dan televisi rezim Zionis Israel melaporkan bahwa bentrokan antara polisi dan Yahudi Haredi pecah di Yerusalem yang diduduki setelah penangkapan dua anggota komunitas Haredi yang diduga menghindari wajib militer.

Kanal 12 televisi Israel juga melaporkan bahwa dalam bentrokan tersebut, 10 polisi terluka dan empat orang tersangka yang terkait dengan insiden tersebut telah ditangkap.

Sejumlah media Zionis turut memublikasikan video yang memperlihatkan bentrokan dan kerusuhan antara Yahudi Haredi dan polisi Israel di Yerusalem yang diduduki.

Terkait peristiwa tersebut, Itamar Ben-Gvir, menteri keamanan dalam negeri rezim Zionis Israel, mengatakan, “Saya dengan keras mengecam kerusuhan ekstremis; menyerang aparat kepolisian adalah garis merah.”

Polisi rezim Zionis Israel juga menyatakan akan mengambil tindakan tegas terhadap siapa pun yang terlibat dalam kerusuhan tersebut.

Rencana pemberlakuan wajib militer bagi komunitas Yahudi Haredi—yang oleh Mahkamah Agung Israel dipandang sebagai langkah untuk mewujudkan keadilan sosial—telah menuai penolakan keras dari kalangan Haredi.

Tahun lalu, Mahkamah Agung rezim Zionis Israel memutuskan bahwa kabinet Perdana Menteri Benjamin Netanyahu tidak berwenang memberikan pengecualian bagi pelajar yeshiva Haredi dari kewajiban dinas militer.

Sejak keputusan tersebut, militer Israel telah mengeluarkan lebih dari 20.000 surat panggilan wajib militer, namun hanya beberapa ratus yang merespons. Dari lebih dari 2.000 surat perintah penangkapan yang dikeluarkan, hampir tidak satu pun yang dilaksanakan.

Di sisi lain, krisis ini terjadi ketika militer rezim Zionis Israel menghadapi keletihan dan penyusutan serius pasukan cadangan akibat perang berkepanjangan di Gaza, sehingga membutuhkan perekrutan personel baru secara mendesak.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *