Al-Quds, Purna Warta – Ziyad al-Nakhalah, Sekjen front resistensi Jihad Islami, menyampaikan ucapan bela sungkawa atas meninggalnya aktivis Palestina, Nizar Banat di tangan pihak keamanan Otoritas Palestina dan menegaskan bahwa Otoritas tersebut bukanlah wakil bangsa Palestina beserta nilai-nilai mereka.
25 petugas keamanan Otoritas Palestina menghujam rumah Nizar Banat pada dini hari Kamis pukul 3:30.
Mereka menembak dan melempar bom suara lalu merusak pintu rumah dan masuk paksa. Saat orang-orang rumah sedang tidur, mereka mulai menyiksa dan memukul Nizar Banat.
Baca Juga : Amnesty International: Semua Bentuk Kejahatan Dilakukan Polisi Israel
Nizar Banat adalah pengkritik keras Otoritas Palestina pimpinan Mahmoud Abbas dan termasuk kandidat dalam Pemilu Parlemen Palestina.
Nizar Banat pernah menuntut Uni Eropa untuk memutus bantuan finansial ke Otoritas Palestina karena telah mengundur pemilihan umum Palestina.
Menurut Nizar Banat, Otoritas Palestina telah menjual semua milik Palestina, termasuk pengorbanan bangsa, demi kepentingan pribadi.
Ziyad al-Nakhalah, Sekretaris Jenderal front Muqawamah Jihad Islami, menuliskan, “Dari pihak saya pribadi bersama Jihad Islami, kami mengucapkan bela sungkawa atas meninggalnya Martir Nizar Banat, yang tewas dalam operasi terorisme yang bertentangan dengan nilai-nilai terendah dan etika. Orang ini meninggal disiksa di rumah di depan keluarga dan anak-anaknya. Dari sisi ini, maka kami bertanggungjawab secara agamis, moral dan nasionalisme.”
“Martir Nizar, dengan bara kerakyatan dan kebangsaannya, telah mengorbankan kepentingan privasi untuk kepentingan umum hingga di titik sosial tak lagi berani menuntut hak-haknya kepadanya. Dia telah menjelma menjadi suara rakyat. Dan sekarang, dengan kematian mengejutkan ini, bangsa lebih menegaskan pendiriannya untuk menegakkan nilai-nilainya lebih dari sebelumnya,” tambahnya.
Sekjen gerakan Muqawamah Palestina, Jihad Islami juga mengatakan, “Kami hari ini telah menyadari lebih dari sebelumnya, seberapa besar kebutuhan Palestina pada sosok Shahid Nizar dan sepertinya. Kami telah kehilangan sosok pemberani yang sejak lama mengetahui situasi hari ini adalah ancaman bagi bangsa Palestina dan Otoritas Palestina bukan lagi wakil bangsa Palestina beserta nilai-nilainya. Tetapi Otoritas Palestina adalah musuh nilai, kebebasan dan martabat Palestina. Kasus vaksin busuk Corona adalah bukti tingkatan kejahatan keamanan dan politik yang berkuasa di dalam Otoritas Palestina.”
Baca Juga : Diplomasi Ekonomi, Perhatian Utama Pemerintah Baru Iran
Ziyad al-Nakhalah juga menegaskan, “Para pelaku tindakan keji ini tidak sadar bahwa mereka telah melewati garis merah. Hari ini, mereka harus tahu bahwa mereka tidak akan mampu meyakinkan bangsa Palestina akan program-programnya. Akan tetapi sebaliknya, mereka telah membuktikan bahwa peran mereka (Otoritas Palestina) adalah memaksa bangsa Palestina mengerjakan titah Israel, bukan melindungi bangsa Palestina.”
“Sekarang, kami bukan hanya menuntut pembentukan komite penyelidikan netral, tetapi kami akan berusaha bersama teman-teman sebangsa Palestina untuk membangun proyek bangsa dari baru. Karena proyek ini telah kehilangan arah nasionalismenya dan dengan arti sesungguhnya, mereka budak rezim Zionis,” tambahnya.