Gaza, Purna Warta – Seorang saudara mendiang pemimpin Hamas Yahya Sinwar dilaporkan tewas dalam serangan udara Israel terhadap sebuah wilayah di Jalur Gaza bagian tengah.
Media di Gaza melaporkan bahwa Zakaria Sinwar tewas bersama tiga anaknya dalam sebuah serangan terhadap tenda tempat mereka tinggal di kamp pengungsi Nuseirat pada Sabtu malam.
Sinwar pernah bekerja sebagai dosen sejarah modern dan kontemporer di Universitas Islam di Gaza. Laporan tersebut muncul tak lama setelah jaringan berita televisi Arab Saudi al-Hadath menuduh bahwa jasad Mohammed Sinwar, pemimpin Hamas di Gaza, ditemukan di sebuah terowongan di Khan Yunis yang menjadi sasaran militer Israel.
Laporan tersebut menegaskan bahwa sepuluh ajudan Sinwar ditemukan di sampingnya, begitu pula jasad Mohammed Shabana, komandan Brigade Rafah di sayap militer Hamas.
Tidak ada indikasi bahwa Abu Ubaida, juru bicara sayap militer Hamas, Brigade Qassam, berada di terowongan tersebut selama serangan tersebut. Militer Israel melanjutkan pemboman di Gaza pada tanggal 18 Maret, menewaskan ribuan warga Palestina, dan melukai banyak lainnya, setelah menghancurkan perjanjian gencatan senjata selama 2 bulan dengan kelompok Palestina Hamas dan kesepakatan pertukaran tawanan Israel dengan orang-orang Palestina yang diculik.
Setidaknya 53.339 warga Palestina telah tewas, sebagian besar wanita dan anak-anak, dan 121.034 orang lainnya terluka dalam serangan brutal militer Israel di Gaza sejak 7 Oktober 2023.
Pengadilan Kriminal Internasional mengeluarkan surat perintah penangkapan November lalu untuk Netanyahu dan mantan menteri urusan militer Israel Yoav Gallant, dengan alasan kejahatan perang dan kejahatan terhadap kemanusiaan di Gaza. Israel juga menghadapi kasus genosida di Mahkamah Internasional atas perangnya di wilayah pesisir yang terkepung itu.