Al-Quds, Purna Warta – Seorang anggota biro politik Gerakan Perlawanan Islam Palestina (Hamas) mengatakan bahwa rezim Zionis berusaha mencegah gerakan tersebut untuk memenangkan pemilu Palestina yang akan datang melalui berbagai cara, termasuk mengancam dan menangkap para pemimpin Hamas.
Hossam Badran, anggota biro politik Gerakan Perlawanan Islam Palestina (Hamas), mencatat bahwa Israel telah memperingatkan para pemimpin Hamas di Tepi Barat tentang pencalonan diri dalam pemilihan Palestina yang akan datang dan telah menangkap sejumlah orang lainnya untuk mencegah gerakan tersebut menang dalam pemilihan.
Dia mengatakan bahwa badan intelijen Israel telah menghubungi para pemimpin Hamas dan tokoh-tokoh terkemuka di Tepi Barat, serta mengancam mereka untuk tidak mencalonkan diri dalam pemilihan berikutnya atau untuk mendukung daftar pemilih mana pun.
Anggota senior Hamas menambahkan: “Israel sangat ingin Hamas dan faksi poros perlawanan untuk tidak memenangkan pemilihan; dengan alasan bahwa poros perlawanan tidak mengakui keberadaan Zionis dam tidak percaya pada koordinasi keamanan dengan Zionis dan tidak menerima negosiasi dengan mereka.
Badran menambahkan: “Selama pemilu 2006, rezim pendudukan menangkap sekitar 1.500 pemimpin dan tokoh gerakan Hamas, yang menunjukkan bahwa mereka tidak ingin pemilu ini dimenangkan poros perlawanan dan ingin perpecahan di antara kelompok-kelompok Palestina berlanjut.”
Menurut pernyataan dari Presiden Otoritas Palestina Mahmoud Abbas, pemilihan parlemen akan diadakan pada 22 Mei 2021 dan pemilihan presiden pada 31 Juli, dan jika pemilihan legislatif tidak ditunda ke putaran kedua, pemilihan Majelis Nasional akan diadakan. Hal Itu akan dilakukan pada tanggal 31 Agustus 2021.
Baca juga: Bernie Sanders Puji Pejabat Kesehatan Israel yang Mendukung Vaksinasi untuk Palestina