Rencana Balas Dendam Israel terhadap Jalur Gaza Terungkap ke Media

Israel dendam

Al-Quds, Purna Warta – Surat kabar Maariv melaporkan bahwa dalam situasi di mana negosiasi terhenti dan berada dalam kebuntuan, Israel telah menetapkan rencana untuk meningkatkan tekanan bertahap terhadap Hamas.

Media tersebut menulis bahwa Israel telah memasukkan rencana Hiay ke dalam agenda mereka untuk meningkatkan tekanan bertahap terhadap Hamas. Langkah ini diambil setelah negosiasi mengenai perpanjangan gencatan senjata selama tujuh minggu menemui jalan buntu dan kini memasuki tahap pelaksanaan.

Media berbahasa Ibrani ini, mengutip sumber-sumber media Barat, melaporkan bahwa Israel telah mengambil langkah pertama dalam rencana ini dengan mencegah masuknya barang dan bantuan ke Jalur Gaza. Sementara itu, Bezalel Smotrich, Menteri Keuangan kabinet Netanyahu, menyebut pemutusan pasokan air dan listrik ke Gaza sebagai langkah-langkah berikutnya. Ia juga mengungkapkan bahwa tindakan ini dibahas dalam rapat kabinet pekan lalu.

Maariv, mengutip seorang analis keamanan Israel, menyatakan bahwa jika langkah-langkah ini tidak berhasil memaksa Hamas mundur, Israel akan mempertimbangkan serangan udara dan operasi taktis terhadap target-target Hamas. Setelah itu, Israel berencana menyerang wilayah utara Jalur Gaza dan mengusir kembali penduduk yang telah kembali ke daerah tersebut.

Pada tahap akhir, jika semua tekanan sebelumnya gagal, Israel akan melancarkan perang darat skala besar dengan mengerahkan pasukan militer dalam jumlah besar.

Israel telah mengancam akan menggunakan pasukan yang jauh lebih besar daripada perang sebelumnya dalam serangan baru mereka. Tujuannya adalah untuk menduduki wilayah yang diserang secara efektif dan menghadapi Hamas dalam kondisi yang lebih menguntungkan.

Beberapa analis keamanan Israel juga menyatakan bahwa Israel berada dalam posisi yang jauh lebih baik dibandingkan hari-hari awal perang melawan Gaza. Mereka telah berhasil memperbarui persediaan perang mereka, dan kehadiran Trump telah membantu mengisi kembali gudang senjata militer Israel. Selain itu, tidak ada lagi kebutuhan besar untuk mempertahankan sejumlah besar pasukan militer di wilayah utara (Palestina yang diduduki).

Namun, seorang analis militer Israel mengatakan kepada Maariv bahwa berdasarkan apa yang dapat dicapai dari rencana Israel, tahap awal peningkatan ketegangan akan berlangsung hingga dua bulan. Setelah itu, Israel akan mampu mempersiapkan pasukannya untuk serangan besar-besaran ke Jalur Gaza dengan kesiapan maksimal.

Yaakov Amidror, mantan penasihat keamanan rezim Zionis, juga menyatakan bahwa tanpa pendudukan penuh atas Jalur Gaza, mustahil untuk menghancurkan Hamas. Bahkan jika Israel melancarkan serangan ke Gaza, mereka membutuhkan setidaknya enam bulan untuk mengalahkan Hamas.

Dunia Menyaksikan Rencana Agresif Israel
Rencana ini menunjukkan niat Israel untuk terus menekan Hamas dan rakyat Gaza, meskipun upaya diplomatik untuk gencatan senjata masih berlangsung. Langkah-langkah keras Israel, termasuk pemutusan pasokan vital seperti air dan listrik, telah memicu kecaman internasional. Namun, rezim Zionis tampaknya tetap bersikeras pada pendekatan militer untuk mencapai tujuannya.

Dengan ancaman serangan besar-besaran dan pendudukan penuh, masa depan Jalur Gaza dan rakyatnya semakin suram. Sementara itu, dunia internasional diharapkan mengambil tindakan tegas untuk mencegah eskalasi kekerasan yang lebih lanjut dan melindungi warga sipil yang tidak bersalah.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *