Al-Quds, Purna Warta – Seorang remaja Palestina telah ditembak mati oleh pasukan Israel selama bentrokan di selatan kota Bethlehem di Tepi Barat yang diduduki.
Kantor berita resmi Palestina Wafa mengatakan, pemuda Palestina berusia 16 tahun, yang diidentifikasi sebagai Mustafa Amer Sabbah, tewas pada hari Jumat (28/4) oleh tembakan langsung Israel selama konfrontasi yang pecah di desa Tuqu, sebelah tenggara Bethlehem.
“Konfrontasi pecah di pintu masuk barat desa Tuqu, di mana tentara pendudukan Israel menembakkan peluru tajam, tabung gas air mata, dan granat kejut ke penduduk desa, serta menembak dan melukai seorang remaja di dada,” tambah kantor berita itu.
Sabbah dilarikan ke rumah sakit dalam kondisi kritis karena luka tembak serius di dada, di mana dia dinyatakan meninggal dunia.
Kantor berita Palestina Shehab juga melaporkan perkembangan tersebut, dan menambahkan bahwa pasukan pendudukan Israel menutup pintu masuk barat desa dengan pos pemeriksaan terbang setelah remaja tersebut dinyatakan meninggal.
Penembakan fatal itu terjadi sehari setelah pasukan Israel membunuh seorang pria Palestina di bagian tengah Tepi Barat yang diduduki atas dugaan serangan penikaman dan menabrakkan mobil terhadap pasukan rezim.
Korban yang diidentifikasi sebagai Ahmad Ya’qoub Thaha yang berusia 39 tahun, ditembak mati di dekat pemukiman ilegal Ariel, yang terletak di dekat kota Salfit Palestina, dengan militer Israel mengklaim dalam sebuah pernyataan bahwa ia mencoba menabrak tentara yang di sebuah persimpangan di daerah tersebut.
Selama beberapa bulan terakhir, Israel telah meningkatkan serangan terhadap kota-kota Palestina di seluruh wilayah pendudukan. Akibat serangan tersebut, puluhan warga Palestina tewas dan banyak lainnya ditangkap.
Sebagian besar serangan difokuskan di kota-kota Nablus dan Jenin di Tepi Barat, di mana pasukan Israel berusaha untuk menahan perlawanan Palestina yang meningkat terhadap pendudukan.
Setidaknya 106 warga Palestina telah dibunuh oleh pasukan pendudukan Israel sepanjang tahun ini, termasuk seorang wanita tua dan setidaknya sembilan anak, menurut Wafa.