Rafah, Purna Warta – Kawasan permukiman di Rafah timur telah hancur menjadi puing-puing menyusul serangan Israel yang gencar semalam, memperparah situasi mengerikan pada hari kedua Idul Adha di Gaza.
Baca juga: Sanksi AS Hambat Perawatan Pengungsi Afghanistan di Iran
Serangan semalam meluas dari Beit Hanoon di utara hingga Rafah di selatan, dengan rentetan tembakan artileri berat semakin intensif di sepanjang perbatasan timur. Bagian tengah dan timur Rafah menanggung beban terberat, karena pasukan Israel secara sistematis menghancurkan rumah-rumah di dekat Koridor Philadelphi, tidak menyisakan bangunan atau lahan pertanian yang tidak tersentuh.
Bersamaan dengan itu, serangan artileri berat menargetkan Gaza tengah, termasuk kamp pengungsi Bureij dan Maghazi, dan wilayah tenggara kota Deir el-Balah. Serangan yang tak henti-hentinya ini memperburuk kondisi, mengancam akan membuat Gaza tidak layak huni.
Pertahanan Sipil Palestina di Gaza mengonfirmasi telah menemukan dua jenazah dari lingkungan Tal as-Sultan, tempat pemboman Israel merenggut nyawa. Laporan dari kantor berita Wafa merinci serangan udara di dekat rumah sakit lapangan Emirati di Gaza tengah. Ambulans, yang berupaya membantu para korban di Tal as-Sultan, juga dilaporkan menjadi sasaran kekerasan yang sedang berlangsung, yang selanjutnya berdampak pada keluarga-keluarga pengungsi yang mencari perlindungan.
Baca juga: Kelompok Antiteror Irak Berjanji Bantu Hizbullah Hadapi Agresi Israel
Sementara itu, investigasi Associated Press menyoroti korban jiwa yang sangat besar, mendokumentasikan kejadian-kejadian di mana seluruh keluarga di Gaza kehilangan banyak anggota akibat serangan udara Israel. Contohnya termasuk keluarga Abu Al-Qumsan, dengan 19 anggota tewas di kamp pengungsi Jabalia, dan keluarga Mughrabi, yang kehilangan lebih dari 70 anggota dalam satu serangan udara pada bulan Desember. Keluarga Abu Naja dan klan Doghmush juga menderita kerugian besar karena lebih dari 100 anggota tewas, menggarisbawahi kehancuran yang meluas.
Sejak 7 Oktober, kampanye militer genosida Israel telah menewaskan lebih dari 37.337 warga Palestina dan melukai hampir 85.299 lainnya, mencerminkan besarnya korban manusia di Gaza.