Tel Aviv, Purna Warta – Polisi Israel bentrok dengan pengunjuk rasa yang menuntut penggulingan kabinet sayap kanan Perdana Menteri Benjamin Netanyahu pada Sabtu malam di berbagai wilayah Palestina yang diduduki, termasuk di Tel Aviv.
Baca Juga : Ayatullah Khamanei Tekankan Ikatan Kuat antara Iran dan Kurdi
Polisi menyerang dengan tongkat, menembakkan gas air mata dan menggunakan meriam air untuk menekan para pengunjuk rasa yang meneriakkan slogan-slogan menentang Netanyahu dan kabinetnya, media Israel melaporkan.
Terjadi bentrokan antara polisi dan pengunjuk rasa di beberapa lokasi, menurut IRNA mengutip kantor berita Palestine Sama.
Surat kabar Haaretz menulis bahwa polisi menyerang para demonstran di Tel Aviv, yang menuntut pertukaran tahanan segera dengan perlawanan Palestina di Gaza, dan berusaha untuk menekan dan membubarkan mereka.
Ratusan pengunjuk rasa bergerak menuju jalan raya pusat kota untuk memblokirnya, yang menyebabkan bentrokan dan penangkapan beberapa aktivis, menurut Haaretz.
Istri salah satu tawanan Israel di Gaza dilaporkan termasuk di antara mereka yang ditahan pada Sabtu malam karena menyuarakan kemarahan mereka terhadap rezim dan cara mereka menangani perang di Gaza.
Sebelumnya, keluarga para tawanan Zionis mengeluarkan pernyataan lain di Tel Aviv, menuduh Netanyahu dan kabinetnya gagal total.
Jika kita ingin menyelamatkan para tawanan, pertama-tama kita harus menyelamatkan (rezim) Israel dari tangan Netanyahu dengan menggulingkan kabinetnya, kata keluarga para tawanan, seraya menambahkan bahwa mereka akan terus melakukan demonstrasi sampai tahanan mereka di Gaza dibebaskan, dan meminta semua warga Israel untuk bergabung dengan mereka dalam protes mereka.
Baca Juga : Di PBB, Iran Keluhkan Pembatasan yang Hambat Kemajuan Tekhnologi Negara-Negara Berkembang
Media Zionis melaporkan ribuan orang juga berkumpul di depan rumah Netanyahu di kota Kaisarea, antara kota Tel Aviv dan Haifa.