Al-Quds, Purna Warta – Kepala negara rezim Zionis, Isaac Herzog, mengatakan dalam sebuah wawancara dengan surat kabar Yediot Aharonot bahwa Israel menghadapi krisis internal paling berbahaya sejak 1948.
Menurut laporan situs web “Ma’an” hari ini (Minggu, 24/(), dikutip Yediot Aharanut, Isaac Herzog menganggap perang yang disebabkan oleh rencana “reformasi yudisial militer” di wilayah pendudukan sebagai menyebabkan krisis internal paling berbahaya dari rezim ini, yang mencakup berbagai wilayah di Palestina yang diduduki.
Presiden rezim Zionis melanjutkan dengan mengatakan bahwa seruan untuk mencari solusi atas krisis ini tidak akan berhasil, menambahkan: “Saya tidak akan malu untuk mengatakan siapa yang harus disalahkan.”
Dia juga menunjukkan bahwa dia menolak tawaran untuk mengundurkan diri dari jabatannya dan berkata: “Saya sangat dipercaya oleh semua lapisan masyarakat.” Saya telah menerima berbagai proposal terkait hal ini, dan proposal ini adalah salah satunya. Saya menolak tawaran itu dan sepertinya tidak cocok sama sekali.”
Pernyataan-pernyataan ini dibuat ketika ribuan penduduk Palestina yang diduduki datang ke jalan-jalan Palestina yang diduduki baru-baru ini dan selama 16 minggu berturut-turut mereka memprotes rencana reformasi peradilan Benjamin Netanyahu. Dalam laporan terbarunya tentang protes ini, kantor berita Prancis melaporkan bahwa puluhan ribu orang telah berpartisipasi dalam demonstrasi baru-baru ini di Tel Aviv.