Al-Quds, Purna Warta – Kelompok-kelompok poros perlawanan Palestina menganggap operasi syahid baru-baru ini oleh seorang Palestina di Yerusalem yang diduduki, yang mengakibatkan 8 orang Israel terluka, sebagai reaksi pantas terhadap kejahatan rezim pendudukan Masjid Al-Aqsa.
Menyusul operasi seorang warga Palestina kemarin (Senin, 24/4)) di Jalan Jaffa di provinsi Quds yang diduduki, 8 pemukim Zionis terluka, salah satunya dilaporkan dalam kondisi kritis.
Sumber yang berafiliasi dengan rezim ini mengumumkan kesaksian orang yang melaksanakan operasi ini.
Gerakan Jihad Islami Palestina juga mengucapkan selamat atas operasi heroik di Yerusalem yang diduduki, yang dilakukan oleh martir heroik Hatem Abu Najmeh (39 tahun) dari warga Beit Safafa.
Jihad Islami menekankan dalam pernyataan pers kemarin malam bahwa operasi ini adalah respon yang wajar dan sah terhadap serangan dan penodaan pasukan Zionis dan pemukimnya kepada Masjid Al-Aqsa dan untuk membela orang-orang bebas Palestina beserta tahanannya di penjara-penjara rezim pendudukan, serta untuk menanggapi ancaman para Zionis.
Sambil menyampaikan belasungkawa kepada keluarga martir ini dan semua penduduk Quds, gerakan ini berisi pesan tegas bagi otoritas rezim pendudukan bahwa mereka melaksanakan janji mereka untuk menyerang musuh dan mencegah kejahatan terhadap rakyat Palestina, tanah dan tempat-tempat suci.
Gerakan Hamas, pada bagiannya, memuji operasi pencari syahid terhadap Zionis di kota Quds sebagai tanggapan atas agresi terus-menerus penjajah terhadap tempat-tempat suci Islam dan Kristen, khususnya Masjid Al-Aqsa.
Hamas mengumumkan dalam siaran pers: Operasi heroik di Yerusalem ini adalah sebagai tanggapan atas kejahatan penjajah dan penodaan Masjid Al-Aqsa dan Masjid Bab al-Rahma.
Gerakan ini menambahkan: Penjajah Zionis akan membayar kejahatan dan serangan mereka di Masjid Al-Aqsa dan tidak akan menikmati keamanan dan stabilitas apa pun, serta orang-orang kami akan melanjutkan perjalanan mereka untuk mempertahankan Masjid Al-Aqsa.
Front Rakyat untuk Pembebasan Palestina, sambil mengucapkan selamat kepada Panglima Tertinggi atas operasi heroik Yerusalem yang diduduki, menegaskan bahwa operasi ini dalam rangka tanggapan terus menerus terhadap kejahatan penjajah, yaitu penyerangan Masjid Bab al-Rahma, serangan terus menerus pada Masjid Al-Aqsa, dan penganiayaan terhadap orang Kristen, serta pelecehan terhadap kesucian tempat-tempat keagamaan.