Tel Aviv, Purna Warta – Polisi Israel pada Selasa (16/1) malam membubarkan unjuk rasa di Tel Aviv yang melakukan protes perang yang sedang berlangsung di Gaza, menurut media Israel.
Harian Haaretz melaporkan bahwa polisi secara agresif membubarkan aksi protes atas perang di Gaza tersebut dengan klaim bahwa hal tersebut “merugikan perasaan masyarakat.”
Baca Juga : Lagi, Amerika-Inggris Serang Yaman
Mengklaim pertemuan kecil itu “ilegal”, petugas polisi terlihat menyita spanduk bertuliskan “Hentikan Pembantaian” di Gaza.
Situs berita Walla juga melaporkan bahwa polisi Israel terlebih dahulu memblokir unjuk rasa anti-perang di Haifa, Israel Utara yang dijadwalkan pada hari Sabtu.
Unjuk rasa tersebut diserukan oleh kelompok hak asasi manusia Israel termasuk Front Demokratik untuk Perdamaian dan Kesetaraan, sebuah kelompok hak asasi sayap kiri, untuk menuntut gencatan senjata di Gaza dan kesepakatan pertukaran tahanan, menurut Walla.
Beberapa minggu terakhir ini semakin banyak seruan di Israel untuk mengakhiri perang di Gaza setelah perang tersebut berlangsung selama tiga bulan tanpa mencapai tujuan apa pun, terutama kekalahan kelompok Palestina Hamas.
Israel telah melancarkan serangan udara dan darat tanpa henti di Gaza sejak serangan lintas batas oleh Hamas, yang menurut Tel Aviv menewaskan 1.200 orang.
Baca Juga : Israel Gagal Capai Tujuannya
Setidaknya 24.285 warga Palestina telah terbunuh, sebagian besar perempuan dan anak-anak, dan 61.154 orang terluka, menurut otoritas kesehatan Palestina.
Menurut PBB, 85% penduduk Gaza telah menjadi pengungsi di tengah kekurangan makanan, air bersih, dan obat-obatan, sementara 60% infrastruktur di wilayah tersebut rusak atau hancur.