Tepi Barat, Purna Warta – Pejabat Palestina mendesak PBB dan Uni Eropa untuk mengirimkan bantuan kemanusiaan melalui udara ke daerah kantong yang terkepung, khususnya Jalur Gaza bagian utara.
Baca Juga : Dampak Blokade Israel atas Gaza; UNRWA Laporkan Kekurangan Bahan Bakar
Perdana Menteri Palestina Mohammad Shtayyeh pada hari Senin (13/11) menolak seruan Israel untuk mendirikan kamp pengungsi sementara bagi pengungsi Palestina di Jalur Gaza selatan. ”Kami ingin rakyat kami kembali ke rumah mereka, tempat mereka terpaksa mengungsi,” kata Shtayyeh dalam rapat kabinet di kota Ramallah, Tepi Barat.
Perdana Menteri Palestina ini mengatakan pihak berwenang Palestina berupaya memastikan pengiriman makanan dan obat-obatan ke Jalur Gaza yang diblokade. “Kami juga meminta PBB dan UE membuka koridor lain untuk pengiriman bantuan ke Gaza dan tidak membatasinya hanya pada penyeberangan Rafah” dengan Mesir, tambahnya.
Lebih dari 11.100 warga Palestina telah tewas, termasuk lebih dari 8.000 anak-anak dan wanita, dalam serangan udara dan darat Israel di Jalur Gaza sejak bulan lalu, kata kantor media pemerintah di Gaza pada hari Minggu.
Baca Juga : Iran Kecam AS dan UE atas Standar Ganda terhadap Kejahatan Israel di Gaza
Jumlah korban tewas di Israel hampir 1.200, menurut angka resmi.