Pertahanan Sipil Gaza Tolak Penyelidikan Israel, Sebut Pembunuhan Petugas Medis sebagai Eksekusi Kilat

Gaza, Purna Warta – Badan Pertahanan Sipil Gaza telah menolak temuan penyelidikan oleh militer Israel atas pembunuhan 15 paramedis pada bulan Maret, dengan mengatakan bukti mengarah pada “eksekusi kilat” oleh pasukan Israel, yang kemudian mengubur mayat-mayat tersebut di kuburan massal.

Mohammed al-Mughair, seorang pejabat pertahanan sipil Gaza, mengatakan rekaman video yang direkam oleh salah satu paramedis membantah temuan terbaru militer Israel dan dengan jelas menunjukkan bahwa petugas penyelamat dieksekusi.

“Video yang direkam oleh salah satu paramedis membuktikan bahwa narasi pendudukan Israel itu salah dan menunjukkan bahwa mereka melakukan eksekusi tanpa pengadilan,” kata al-Mughair.

Pejabat Palestina itu lebih lanjut menuduh Israel berusaha “menghindari” kewajibannya berdasarkan hukum internasional.

Sebelumnya, Bulan Sabit Merah Palestina (PRCS) juga menolak penyelidikan Israel itu sebagai tidak sah dan tidak dapat diterima, menyebutnya menyesatkan dan penuh kebohongan.

“Itu tidak sah dan tidak dapat diterima, karena membenarkan pembunuhan dan mengalihkan tanggung jawab kepada kesalahan pribadi di komando lapangan padahal kebenarannya sangat berbeda,” kata Nebal Farsakh, juru bicara PRCS.

Komentar itu muncul sehari setelah militer Israel mengklaim bahwa ada “beberapa kegagalan profesional” dalam pembunuhan paramedis dan petugas penyelamat Gaza bulan lalu.

Organisasi hak asasi Israel Breaking the Silence juga menolak temuan penyelidikan Israel itu. Mereka menyerukan penyelidikan yang independen dan tidak memihak oleh badan PBB.

Beberapa organisasi media Barat, termasuk The New York Times, The Washington Post, dan Sky News, juga telah menerbitkan investigasi yang membantah klaim Israel.

Pada tanggal 23 Maret, 15 paramedis dan petugas penyelamat Palestina ditembak mati oleh pasukan Israel di dekat Rafah di Gaza selatan. Pejabat PBB dan Bulan Sabit Merah menemukan jasad mereka seminggu kemudian di sebuah kuburan dangkal yang digali oleh pasukan Israel.

Setelah penembakan tersebut, Bulan Sabit Merah merilis sebuah video yang diambil dari telepon salah satu korban. Rekaman itu bertentangan dengan versi kejadian yang awalnya diajukan oleh militer Israel.

Secara khusus, video tersebut menunjukkan dengan jelas bahwa ambulans tersebut melaju dengan sirene, lampu berkedip, dan lampu depan menyala. Militer mengklaim ambulans tersebut melaju “mencurigakan” dan tanpa lampu.

Pembantaian tersebut memicu kecaman internasional, termasuk kekhawatiran tentang kemungkinan kejahatan perang dari komisaris hak asasi manusia PBB Volker Turk.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *