Perlawanan Palestina Kecam Rencana Israel Batasi Akses Al-Aqsa selama Ramadhan

Perlawanan Palestina Kecam Rencana Israel Batasi Akses Al-Aqsa selama Ramadhan

Gaza, Purna Warta Gerakan perlawanan Palestina Hamas mengkritik rencana Israel untuk membatasi akses ke Masjid Al-Aqsa selama Ramadhan, menyebutnya sebagai cerminan perang agama yang dilancarkan oleh elemen garis keras di rezim Israel terhadap rakyat Palestina.

Baca Juga : Menlu Belgia Desak Perlindungan untuk Rafah

Kelompok perlawanan menyatakan bahwa pembatasan tersebut akan melanggar kebebasan akses beribadah di masjid suci al-Aqsa dan menunjukkan niat Israel untuk meningkatkan serangan terhadap masjid selama Ramadhan.

Pernyataan tersebut mendesak warga Palestina di Yerusalem Timur Al-Quds, Tepi Barat yang diduduki, dan Israel untuk menolak dan menolak “keputusan kriminal” ini, dan mendorong mereka untuk “mengambil tindakan dan berbondong-bondong ke Masjid Al-Aqsa.” Menteri Luar Negeri rezim Israel Israel Katz telah menyatakan bahwa pemerintah akan mengizinkan ibadah di Masjid Al-Aqsa selama Ramadhan, dan pembatasan tersebut hanya untuk alasan keamanan.

Namun, menteri keamanan sayap kanan Israel Itamar Ben-Gvir telah menyatakan keinginannya untuk membatasi jumlah warga Palestina yang memasuki Masjid Al-Aqsa selama Ramadhan. Ben-Gvir, yang sebelumnya adalah seorang provokator sayap kanan yang membenci Palestina dan beragama, kini memegang posisi penting dalam pemerintahan Israel. Juni lalu, ia memasuki kompleks Masjid Al-Aqsa di Yerusalem Timur (al-Quds) yang diduduki dan menyatakan Israel “yang bertanggung jawab,” sehingga memicu kecaman dari warga Palestina setelah berbulan-bulan meningkatnya ketegangan dan kekerasan.

Baca Juga : Pengunjuk Rasa Pro-Palestina Berpawai di London Peringati Hari Aksi Global untuk Gaza

Ahmad Tibi, seorang anggota Knesset Israel asal Palestina, mengecam rencana Netanyahu yang melaporkan pelarangan salat di Masjid Al-Aqsa selama Ramadhan sebagai pelanggaran terang-terangan terhadap kebebasan beribadah. Tibi menggambarkan Netanyahu sebagai “tawanan” dari “terpidana teroris (menteri) Ben-Gvir” dan menyerukan Presiden AS Joe Biden untuk menjatuhkan sanksi pada Ben-Gvir sendiri. Tibi juga menyatakan larangan bagi umat Islam, baik yang berasal dari Tepi Barat maupun di Jalur Hijau, untuk salat di Masjid Al-Aqsa selama Ramadhan patut dibahas di PBB.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *