Perempuan Palestina Hadapi Eksploitasi di Permukiman Ilegal Israel

Perempuan Palestina permukiman Israel

Tepi Barat, Purna Warta – Sebuah laporan baru oleh Oxfam telah mengungkap kondisi sulit yang dihadapi oleh perempuan Palestina yang bekerja di permukiman ilegal Israel di Tepi Barat yang diduduki. Laporan tersebut merinci kisah dari perempuan yang menggambarkan bekerja tanpa kontrak, sering kali di lingkungan yang tidak aman, selama berjam-jam, dengan beberapa melaporkan insiden pelecehan.

Baca juga: Hasil Polling: Mayoritas Warga AS Meragukan Ekonomi AS Membaik di Era Trump

Menurut Oxfam, lebih dari 6.500 perempuan Palestina saat ini bekerja di permukiman Israel, terutama di bidang pertanian dan manufaktur, dengan jumlah ini terus meningkat.

Bushra Khalidi, pimpinan kebijakan Oxfam untuk Palestina, menyerukan tindakan internasional untuk mengatasi apa yang ia gambarkan sebagai praktik ketenagakerjaan yang eksploitatif.

“Warga Palestina yang tinggal di Tepi Barat semakin bergantung pada permukiman untuk mendapatkan pekerjaan, tetapi ini bukan karena pilihan mereka, melainkan akibat kebijakan Israel selama puluhan tahun yang telah menggerogoti ekonomi Palestina,” katanya.

Baca juga:  Pemerintah Gaza Peringatkan Akan Terjadinya Kelaparan Saat Blokade Bantuan Semakin Intens

Khalidi menambahkan bahwa perluasan permukiman Israel, penyitaan tanah, dan pembatasan perdagangan, pergerakan, dan pembangunan Palestina telah menciptakan kemiskinan dan pengangguran, yang mendorong lebih banyak perempuan Palestina menjadi pekerja yang eksploitatif.

“Masyarakat internasional harus bertindak untuk menghapus ketidakadilan ini dan memastikan perempuan Palestina memiliki akses ke pekerjaan yang bermartabat dan sah dalam ekonomi mereka sendiri,” katanya.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *