Perang Informasi Israel: PBB Kecam Rezim yang Larang Jurnalis Masuk ke Gaza karena Fakta Dikaburkan

Perang Informasi Israel PBB Kecam Rezim yang Larang Jurnalis Masuk ke Gaza karena Fakta Dikaburkan

Tehran, Purna Warta Sekjen PBB mengkritik Israel karena menolak masuknya jurnalis internasional ke Jalur Gaza yang dilanda perang, dan memperingatkan bahwa keputusan tersebut dapat menambah trauma perang.

Antonio Guterres pada hari Selasa (9/4) menyebut pelarangan jurnalis sebagai tindakan yang memungkinkan “disinformasi dan narasi palsu berkembang.”

Baca Juga : Balas Serangan Drone Hizbullah, Israel Serang Lebanon Timur

“Menolak masuknya jurnalis internasional ke Gaza berarti memungkinkan disinformasi dan narasi palsu berkembang,” kata Guterres dalam sebuah postingan di X.

Pernyataan tersebut disampaikannya sehari setelah Foreign Press Association, sebuah organisasi yang mewakili jurnalis yang bekerja di Gaza, melaporkan bahwa Israel terus mencegah reporter internasional memasuki wilayah yang dilanda perang tersebut.

“Israel terus melarang wartawan internasional memasuki wilayah mana pun di Jalur Gaza secara independen,” sebuah pernyataan yang dikeluarkan oleh FPA pada hari Senin, menambahkan bahwa keputusan tersebut mendorong penyelidikan terhadap isu-isu yang ingin disembunyikan Israel dari pandangan jurnalis internasional.

“Pembatasan akses pers independen ke zona perang selama ini belum pernah terjadi sebelumnya di Israel. Hal ini menimbulkan pertanyaan tentang apa yang Israel tidak ingin dilihat oleh jurnalis internasional,” bunyi pernyataan itu.

Laporan tersebut lebih lanjut memperingatkan tentang kondisi jurnalis Palestina di Gaza, dengan mengatakan bahwa mereka menghadapi ancaman dan bahaya yang “belum pernah terjadi sebelumnya” ketika dengan berani meliput peristiwa tersebut.

Baca Juga : WHO: Fungsi Dasar RS Shifa Tidak Dapat Dipulihkan dalam Jangka Pendek

Sementara itu, organisasi advokasi dan hak-hak sipil Muslim terbesar di Amerika, Council on American-Islamic Relations (CAIR), menyatakan dukungannya terhadap FPA pada hari Senin, menyerukan rezim Israel untuk memberikan media internasional “akses yang lebih luas dan tidak terbatas ke Gaza.”

“Akses media internasional yang segera dan tidak terbatas ke daerah-daerah yang hancur di Gaza dan Tepi Barat sangat penting jika dunia ingin sepenuhnya memahami kampanye genosida sayap kanan Israel yang menargetkan rakyat Palestina,” kata direktur komunikasi nasional CAIR Ibrahim Hooper dalam sebuah pernyataan. penyataan.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *