Pengeboman Israel Sebabkan Runtuhnya Sebagian Kompleks Perumahan di Gaza

Kompleks Perumahan Gaza Israel

Gaza, Purna Warta – Sebuah kompleks perumahan di Gaza mengalami keruntuhan sebagian setelah serangan udara Israel, yang mendorong evakuasi karena warga sipil diperingatkan untuk menjauh, kata para pejabat. Tim pertahanan sipil mengevakuasi warga dari tiga bangunan lain di dalam kompleks perumahan yang mengalami kerusakan parah selama serangan militer Israel di Gaza, kata badan tersebut.

Baca juga: Pasukan Israel Tangkap 50 Warga Palestina di Tepi Barat

Pihak berwenang memperingatkan warga Palestina agar tidak mendekati lokasi tersebut dan mendesak warga sipil yang mengungsi yang tinggal di tenda-tenda di dekatnya untuk pindah demi keselamatan mereka.

Serangan Israel, yang dimulai pada Oktober 2023, telah menghancurkan Jalur Gaza, menjadikannya hanya hamparan bangunan dan puing-puing yang hancur. Lebih dari 48.300 orang, sebagian besar wanita dan anak-anak, telah tewas, menurut otoritas setempat.

Pertempuran dihentikan berdasarkan perjanjian gencatan senjata dan pertukaran tahanan yang mulai berlaku pada 19 Januari.

Sejak saat itu, puluhan ribu warga Palestina yang mengungsi telah kembali ke daerah mereka, banyak yang tinggal di bangunan yang rusak atau tempat penampungan sementara di dekat rumah mereka yang hancur.

Pejabat setempat di Gaza mengatakan militer Israel telah menghancurkan hampir 200.000 unit rumah dan merusak parah 100.000 unit lainnya di seluruh wilayah kantong itu.

Pejabat Palestina mengatakan Israel telah memblokir masuknya pasokan bantuan, termasuk 200.000 tenda dan 60.000 rumah mobil, yang melanggar perjanjian gencatan senjata.

Baca juga: Kelompok HAM Melaporkan Penyiksaan terhadap Tenaga Kesehatan Gaza oleh Tentara Israel

Pada bulan November, Pengadilan Kriminal Internasional mengeluarkan surat perintah penangkapan untuk Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu dan mantan Menteri Pertahanan Yoav Gallant atas tuduhan kejahatan perang dan kejahatan terhadap kemanusiaan di Gaza.

Israel juga menghadapi kasus genosida di Pengadilan Internasional atas kampanye militernya di wilayah kantong itu.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *