Al-Quds, Purna Warta – Dalam serangan di Tepi Barat, tentara Zionis menangkap beberapa warga Palestina, termasuk salah satu pemimpin gerakan Jihad Islami, dan pengepungan wilayah Jericho berlanjut selama sembilan hari berturut-turut.
Surat kabar Ra’i Al-Yaum mengumumkan bahwa pasukan Israel menangkap beberapa warga Palestina di berbagai provinsi Tepi Barat dengan meluncurkan kampanye penangkapan besar-besaran dan menggerebek rumah mereka.
Selama serangan di wilayah Jenin di utara Tepi Barat, pasukan Zionis menangkap sejumlah warga Palestina, termasuk Syeikh Khidhr Adnan, salah satu pemimpin gerakan Jihad Islami Palestina.
Baca Juga : Iran Bangkit Dalam Teknologi Fotonik dan Material Canggih
Baca Juga : Menlu Rusia: AS Bermain Api Mendorong Separatisme Di Wilayah Kurdi Suriah
Klub Tahanan Palestina juga melaporkan bahwa Khidhr Adnan, salah satu pemimpin gerakan Jihad Islami Palestina, juga ditangkap di tengah -tengah masyarakat.
Sumber-sumber lokal melaporkan terjadinya bentrokan bersenjata antara pejuang perlawanan dan tentara Zionis selama serangan di kota Jenin ini.
Tentara Zionis juga menggerebek puluhan rumah di berbagai wilayah Tepi Barat dan menggeledah rumah-rumah tersebut tanpa alasan.
Sumber Palestina juga melaporkan perlakuan brutal Zionis terhadap warga Palestina yang ditangkap.
Menurut sumber, pasukan pendudukan menangkap Abdul Latif Sabir Khalifa dari desa Ajah dan Khalid Walid Gwadareh dari desa Bir Pasha. Mereka menyerang rumah orang-orang ini, menghancurkan pintu masuk dan memukuli anggota keluarga warga Palestina ini.
Menurut laporan ini, warga Palestina yang ditangkap telah diserahkan ke dinas keamanan rezim pendudukan.
Baca Juga : Kelompok HAM: Pengepungan Akibatkan Ribuan Anak-anak Yaman Berisiko Meninggal
Baca Juga : Rusia Desak Parlemen Eropa Untuk Mengutuk Penodaan Alquran
Sumber informasi mengumumkan bahwa selama serangan militer Israel di kota Jenin, konflik bersenjata pecah antara pasukan perlawanan dan mereka, dan tentara Zionis mengerahkan peralatan militernya di kota ini.
Kota Jericho di Tepi Barat dikepung oleh pasukan Zionis selama sembilan hari berturut-turut. Dalam beberapa hari terakhir, tentara Zionis telah mempersulit kota ini untuk menjalani kehidupan normal dengan membuat penghalang di pintu masuk kota ini dan juga dengan membuat banyak pos pemeriksaan.