Tepi Barat, Purna Warta – Sekelompok pemukim Israel, di bawah perlindungan pasukan pendudukan, telah menyerbu sebuah daerah di Tepi Barat selatan yang diduduki, melukai seorang wanita Palestina.
Baca juga: Penduduk Gaza Ungkap Terima Kasih kepada Yaman dengan Tulisan di Dinding Reruntuhan
Mengutip sumber-sumber lokal, kantor berita Palestina WAFA melaporkan bahwa wanita dari keluarga Abu Malsh mengalami cedera dan memar selama serangan pemukim di daerah Jourat al-Jamal di kota Yatta pada Senin malam. Dia dipindahkan ke rumah sakit, di mana kondisinya digambarkan sedang, katanya.
Di desa al-Karmil di Tepi Barat selatan, tentara Israel menyita sejumlah kendaraan dan menahan Mohammed al-Harini saat ia mencoba menghentikan para pemukim menyita tanahnya, menurut laporan tersebut. Pasukan rezim, tambah laporan itu, juga menahan Hatem Makhamreh dan menyita traktor pertaniannya setelah menyerangnya dan putranya, Ali, di dekat al-Karmil. Sebelumnya pada hari itu, pemukim Israel, beberapa bertopeng dan bersenjatakan tongkat, menyerang siswa dan guru di sebuah sekolah dasar di dekat kota Jericho di Tepi Barat tengah.
Kementerian Luar Negeri Palestina mengecam serangan itu sebagai perpanjangan dari “kejahatan pembersihan etnis” Israel, memperingatkan bahwa “terorisme pemukim” akan menyebabkan lebih banyak serangan terhadap warga Palestina.
Dalam sebuah pernyataan, kementerian mengatakan serangan tersebut mencerminkan kebijakan resmi yang diadopsi oleh rezim Tel Aviv dan diawasi oleh “menteri ekstremis.”
Kekerasan oleh pasukan dan pemukim Israel telah melonjak di Tepi Barat yang diduduki sejak dimulainya serangan genosida Gaza yang telah menewaskan sedikitnya 41.226 warga Palestina dalam hampir satu tahun.
Baca juga: Analis: Situasi Lampaui Bencana saat Israel Memblokir 83% Bantuan Pangan ke Gaza
Warga Palestina mengatakan serangan tersebut ditujukan untuk memperkuat kekuasaan militer Israel yang tampaknya tidak terbatas atas wilayah yang diduduki.
Lebih dari 700 warga Palestina telah tewas di Tepi Barat sejak 7 Oktober 2023.