Pembicaraan Positif Hamas dan Mediator Soal Proposal Gencatan Senjata Baru

Gaza PIndah

Gaza, Purna Warta – Naim—anggota senior Biro Politik Hamas—mengatakan bahwa negosiasi dengan mediator untuk memulihkan gencatan senjata di Gaza telah meningkat dalam beberapa hari terakhir. Dalam wawancara dengan AFP, ia menyatakan, “Setelah serangkaian komunikasi dengan mediator, kami berharap dalam beberapa hari ke depan akan ada kemajuan nyata dalam situasi perang.”

Sumber-sumber dekat Hamas mengonfirmasi bahwa pembicaraan dengan mediator Mesir dan Qatar di Doha telah dimulai sejak Kamis malam, membahas pemulihan gencatan senjata dan pertukaran tahanan.

Naim menjelaskan bahwa proposal yang sedang dibahas mencakup penghentian tembak-menembak, pembukaan pos lintas, masuknya bantuan kemanusiaan ke Gaza, dan yang terpenting—kembalinya negosiasi untuk tahap kedua gencatan senjata. “Proses ini harus mengarah pada penghentian total perang dan penarikan pasukan pendudukan dari Gaza,” tegasnya.

Ia menambahkan bahwa Hamas “menanggapi proposal ini secara positif, dengan fleksibilitas dan komitmen untuk mengakhiri penderitaan rakyat Palestina, memperjuangkan hak mereka atas tanah air, serta membuka jalan bagi pemulihan hak-hak rakyat kami.”

Respons Fleksibel Hamas dengan Syarat Komitmen Zionis

Suhail al-Hindi, anggota lain Biro Politik Hamas, juga menyebut bahwa “suasana negosiasi terakhir dengan mediator cukup positif.” Ia menegaskan, “Jika Zionis memenuhi komitmen mereka, kami akan menunjukkan fleksibilitas dalam perundingan.”

Namun, al-Hindi menekankan, “Kami tidak akan mengibarkan bendera putih atau menyerah. Kami berjuang untuk mencapai kesepakatan yang nyata.”

Tekanan Keluarga Tahanan Israel pada Netanyahu

Sementara itu, Axios melaporkan bahwa Steve Witkoff, utusan AS untuk wilayah tersebut, sedang fokus pada upaya mencapai kesepakatan baru di Gaza yang menjamin gencatan senjata dan pembebasan tahanan Israel.

Di sisi lain, kemarahan keluarga tahanan Zionis terhadap kabinet Netanyahu semakin memuncak. Mereka mengecam pemberlakuan kembali perang yang membahayakan nyawa tahanan di Gaza dan menggelar aksi protes di depan Kementerian Pertahanan Israel di Tel Aviv pada Sabtu sore.

Dalam pernyataan resmi, keluarga tahanan menuduh Netanyahu “mengorbankan 59 tahanan Israel di Gaza demi mempertahankan kabinetnya.” Mereka memperingatkan risiko operasi darat tentara Israel terhadap keselamatan tahanan dan mendesak aksi kolektif untuk memaksa pemerintah segera membawa pulang semua tahanan dari Gaza.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *