Tel Aviv, Purna Warta – Lebih dari separuh pekerja di Pelabuhan Eilat milik rezim Israel berisiko kehilangan pekerjaan akibat serangan yang sedang berlangsung terhadap pelayaran di Laut Merah.
Baca Juga : Bandara Israel Menjadi Sasaran Serangan Drone Perlawanan Irak
Eilat, yang terletak di ujung utara Laut Merah, merupakan salah satu pelabuhan yang terkena dampak langsung serangan Yaman terhadap kapal-kapal Israel atau mereka yang menuju wilayah pendudukan.
Perusahaan pelayaran terpaksa mengubah rute kapal untuk menghindari serangan yang dilakukan sejak November untuk mendukung warga Palestina di Jalur Gaza.
Manajemen pelabuhan telah memutuskan untuk memberhentikan setengah dari 120 karyawannya, yang menimbulkan reaksi keras dari pekerja dermaga yang melakukan protes pada hari Rabu sebagai tanggapan atas pengumuman tersebut.
Baca Juga : UE Desak Segera Jeda Kemanusiaan di Gaza, Peringatkan Serangan Rafah
CEO pelabuhan, Gideon Golber, mengatakan langkah tersebut merupakan pilihan terakhir setelah berbulan-bulan mengalami kerugian dan tidak adanya aktivitas.