Al-Quds, Purna Warta – Pelabuhan Ashdod di Israel mengalami kerugian besar akibat perang yang dilakukan rezim di Gaza, sementara laporan menunjukkan penurunan tajam jumlah kapal yang membawa kargo ke pelabuhan tersebut.
Pelabuhan Ashdod, yang terletak di pantai Mediterania dekat Gaza, mengalami kerugian hampir 27 juta shekel ($7,26 juta) pada paruh pertama tahun ini, menurut laporan media Israel.
Kerugian tersebut terjadi karena pelabuhan tersebut telah menghasilkan laba sekitar 71,2 juta shekel pada paruh pertama tahun 2023.
Kerugian operasional Ashdod hampir mencapai 60 juta shekel pada Januari-Juni, turun dari laba operasional sekitar 58 juta shekel yang dilaporkan pada periode yang sama tahun lalu, demikian laporan tersebut.
Laporan tersebut menunjukkan bahwa sebagian besar kerugian yang terjadi di pelabuhan tersebut terkait dengan aktivitas pada kuartal kedua tahun ini, ketika pelabuhan tersebut merugi sekitar 20 juta shekel, penurunan tajam dari laba 30,8 juta shekel yang dilaporkan pada kuartal yang sama tahun lalu.
Ashdod telah menjadi pelabuhan Israel kedua setelah Eilat yang menanggung beban perang brutal rezim tersebut di Gaza.
Media Israel mengatakan bulan lalu bahwa Eilat telah bangkrut setelah berbulan-bulan diserang oleh pasukan Yaman terhadap kapal-kapal yang terkait dengan Israel di Laut Merah.
Pejabat pelabuhan di Eilat telah melaporkan penurunan aktivitas sebesar 85% karena serangan Yaman yang dilakukan sebagai bentuk solidaritas dengan rakyat Gaza.
Pejabat di rezim Israel sekarang khawatir bahwa potensi perang dengan Hizbullah dapat semakin merusak perdagangan karena kelompok perlawanan Lebanon tersebut dapat dengan mudah menyerang instalasi di pelabuhan Haifa, yang terletak di utara Palestina yang diduduki di dekat perbatasan dengan Lebanon.
Perkiraan menunjukkan bahwa perang di Gaza telah menimbulkan kerugian puluhan miliar dolar bagi ekonomi Israel sejak perang dimulai pada bulan Oktober.