Pejabat PBB Sebut RS Nasser sebagai Tempat Kematian di Tengah Krisis Gaza

Pejabat PBB Sebut RS Nasser sebagai Tempat Kematian di Tengah Krisis Gaza

Gaza, Purna Warta Seorang pejabat dari Kantor PBB untuk Koordinasi Urusan Kemanusiaan (OCHA) menyoroti kondisi mengerikan di dalam Rumah Sakit Nasser di Khan Younis, dengan mengatakan bahwa rumah sakit tersebut telah berubah dari “tempat penyembuhan” menjadi “tempat kematian.”

Baca Juga : Iran Gagalkan Rencana Israel Lakukan Serangan Pipa Gas untuk Warga Iran

Jonathan Whittall, pejabat senior urusan kemanusiaan di OCHA, menyatakan keterkejutannya atas situasi yang terjadi selama misi bersama WHO dan Bulan Sabit Merah Palestina untuk mengevakuasi pasien sakit kritis yang terperangkap di dalam rumah sakit yang terkepung di tengah pemboman Israel.

“Ada 150 pasien di salah satu gedung ini. Mereka tidak punya makanan dan air, tidak ada listrik. Hanya ada sedikit dokter dan perawat yang tersisa di rumah sakit ini. Kondisinya sangat memprihatinkan,” kata Whittall dalam video yang diunggah di media sosial.

Dengan meningkatnya kekhawatiran akan lebih banyak kematian, WHO melaporkan bahwa setidaknya lima pasien meninggal dalam perawatan intensif di Rumah Sakit Nasser karena pasukan Israel dua kali menolak izin WHO untuk mengevakuasi mereka. Organisasi tersebut berhasil memindahkan 32 pasien kritis ke rumah sakit lain di Gaza tetapi menyatakan keprihatinannya terhadap 130 pasien yang sakit dan terluka serta 15 staf medis yang masih berada di Rumah Sakit Nasser.

Yang semakin memperumit situasi ini adalah dalam waktu 24 jam antara Senin dan Selasa sore, 103 warga Palestina dilaporkan tewas dan 142 lainnya terluka akibat serangan Israel di Gaza, menurut OCHA.

Baca Juga : Menteri Luar Negeri Iran Kecam Veto AS Terhadap Resolusi Gaza

WHO memperingatkan bahwa gangguan lebih lanjut terhadap layanan medis di Rumah Sakit Nasser akan menyebabkan lebih banyak kematian di antara orang yang sakit dan terluka, dan menekankan pentingnya akses ke fasilitas tersebut.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *