Pejabat PBB Desak Gencatan Senjata Saat Israel Intensifkan Serangan ke Gaza

Gaza, Purna Warta – Badan PBB untuk pengungsi Palestina telah mengecam meningkatnya kekerasan di Gaza, saat serangan udara Israel terus menargetkan sekolah, rumah sakit, dan kamp pengungsi, yang menewaskan banyak warga sipil. Philippe Lazzarini, kepala Badan Bantuan dan Pekerjaan Perserikatan Bangsa-Bangsa untuk Pengungsi Palestina (UNRWA), melaporkan peningkatan signifikan dalam operasi militer Israel di Gaza selama 24 jam terakhir.

Dalam sebuah posting di X (sebelumnya Twitter) pada hari Minggu, Lazzarini menyerukan gencatan senjata segera, dengan menekankan, “Dunia tidak boleh mati rasa.” Dia mengatakan bahwa Israel melanggar aturan keterlibatan yang ditetapkan, dengan menyatakan, “Semua perang memiliki aturan. Semua aturan itu telah dilanggar.”

“Gencatan senjata sudah lama tertunda—istirahat bagi warga sipil di mana pun mereka berada termasuk di Gaza & pembebasan segera para sandera. Sudah cukup banyak waktu yang terbuang,” imbuhnya. Serangan udara Israel pada hari Minggu menargetkan tenda-tenda yang menampung warga Palestina yang mengungsi di kamp pengungsi al-Mawasi dekat Khan Yunis, Gaza selatan, menewaskan sedikitnya tujuh orang dan melukai yang lainnya.

Serangan udara lainnya di Gaza tengah menghantam sebuah sekolah di barat laut kamp pengungsi Nuseirat, yang menyebabkan banyak korban jiwa. Serangan artileri militer Israel di Gaza mengakibatkan lebih banyak korban, meskipun jumlah pastinya masih belum jelas.

Amos Harel, seorang analis urusan militer untuk harian Israel Haaretz, menggambarkan kamp pengungsi Jabalia di Gaza utara sebagai “kota hantu” setelah serangan udara Israel yang tiada henti.

Tujuh puluh persen bangunan kamp dilaporkan telah hancur, semakin menyoroti skala kerusakan di tengah konflik yang sedang berlangsung.

Sejak 7 Oktober 2023, perang genosida Israel telah menewaskan 45.227 warga Palestina, terutama wanita dan anak-anak, dan melukai 107.573 lainnya. Ribuan orang masih hilang di bawah reruntuhan. Selain serangan udara, Israel telah memberlakukan “pengepungan total” di Gaza, memutus pasokan bahan bakar, listrik, makanan, dan air bagi lebih dari dua juta penduduk daerah kantong yang diblokade tersebut.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *