PBB: Warga Palestina di Gaza Terjebak di Wilayah yang Semakin Kecil dan Padat

Gaza, Purna Warta – Warga Palestina di Jalur Gaza “terjebak di daerah yang semakin kecil dan padat” karena perintah evakuasi Israel, kata Badan Bantuan dan Pekerjaan PBB untuk Pengungsi Palestina (UNRWA).

Baca juga: Lebih dari 16.000 Anak Dibunuh oleh Israel di Gaza Sejak Oktober

UNRWA memperingatkan bahwa “tidak ada tempat yang aman” di wilayah terkepung yang dilanda perang tersebut. Dalam sebuah postingan di akun resminya di X pada hari Selasa, UNRWA mengatakan, “Orang-orang kelelahan karena pengungsian yang terus menerus dan kondisi yang tidak dapat ditinggali & mereka terjebak di daerah yang semakin kecil dan penuh sesak.”

“Tidak ada tempat yang aman untuk dikunjungi di Gaza. Perintah evakuasi telah diterapkan di sebagian besar wilayah Jalur Gaza sehingga semakin sedikit tempat yang bisa dituju bagi para pengungsi.”Perintah evakuasi dan serangan yang berulang kali dilakukan Israel semakin memperburuk sistem kesehatan di daerah kantong pesisir tersebut dan semakin mempersulit kelompok besar warga Palestina yang terus-menerus mengungsi untuk mengakses layanan penting, khususnya mereka yang menderita penyakit kronis. Warga Palestina di Gaza terjebak dengan situasi yang ada.

Perintah terbaru tersebut, menurut laporan Kantor PBB untuk Koordinasi Urusan Kemanusiaan di wilayah pendudukan Palestina, dikeluarkan pada hari Senin ketika militer Israel memerintahkan warga Palestina yang tinggal di Khan Yunis timur dan tengah untuk segera mengungsi ke arah barat.

Perintah tersebut mencakup sekitar 8,7 kilometer persegi di apa yang disebut “zona kemanusiaan” di daerah al-Mawasi di Khan Yunis.

“Area ‘zona kemanusiaan’ yang ditetapkan oleh militer Israel telah berkurang sebesar 14,8 persen, dari 58,9 menjadi 50,2 kilometer persegi,” tambah laporan itu.

Sementara itu, seorang pejabat tinggi Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) di wilayah Palestina mengatakan dia “sangat khawatir” terhadap polio dan wabah penyakit menular lainnya di Gaza setelah jejak virus tersebut muncul dalam sampel limbah di wilayah yang diblokade.

WHO dan UNICEF dilaporkan berencana mengirim tim gabungan ke Gaza pada hari Kamis untuk mulai mengumpulkan sampel, dengan rekomendasi yang jelas diharapkan dalam beberapa hari mendatang tentang cara mengatasi ancaman tersebut, termasuk potensi kampanye vaksinasi massal.

Baca juga: Jurnalis Lebanon yang Terluka dalam Serangan Israel Membawa Obor Olimpiade

Israel melancarkan kampanye kematian, kehancuran, dan genosida setelah Israel lengah akibat Operasi Badai Al-Aqsa di wilayah pendudukan. Rezim tersebut telah membunuh lebih dari 39.000 warga Palestina, kebanyakan dari mereka adalah wanita, anak-anak, dan remaja, di Gaza sejak Oktober.

Mereka telah melakukan pengepungan hampir total di wilayah pesisir, yang telah mengurangi aliran bahan makanan, obat-obatan, listrik, dan air ke wilayah Palestina.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *