Gaza, Purna Warta – Seorang pejabat yang bekerja di Organisasi Pangan dan Pertanian (FAO) PBB mengumumkan bahwa pemberian bantuan kepada masyarakat Gaza menghadapi tantangan besar karena berbagai alasan, termasuk terbatasnya jumlah truk bantuan yang memasuki jalur tersebut.
Baca Juga : Israel Rubah Rumah Sakit di Gaza menjadi Pangkalan Militer
“Saat ini, hanya ada satu rute melalui Rafah dari Mesir, dan itu tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan warga Palestina di Gaza,” koresponden IRNA mengutip Abdul Hakim Elwaer, Asisten Direktur Jenderal FAO dan Perwakilan Regional untuk Timur Dekat dan Utara. Afrika seperti yang dikatakan pada hari Sabtu.
Dia menambahkan bahwa ada proses yang sangat rumit untuk mengirimkan makanan [ke Gaza] karena terbatasnya izin meskipun truk-truk mengantri di perbatasan.
Pejabat FAO juga menyoroti “tantangan besar” yang dihadapi badan pangan PBB dengan terbatasnya truk bantuan yang masuk dan bergerak di Gaza.
“Gaza Utara masih sulit diakses dan distribusi di sana belum tersedia karena kurangnya infrastruktur dan gudang yang layak untuk menyimpan makanan”, Elwaer menunjuk.
Kelompok hak asasi manusia dan badan-badan PBB juga telah berulang kali memperingatkan bahwa gencarnya pemboman Israel dan penembakan di Gaza menghambat pengiriman bantuan atau bahkan tidak memungkinkan petugas medis menjangkau orang-orang yang membutuhkan bantuan.
Sejak dimulainya perang genosida Israel di Gaza, pesawat tempur dan artileri rezim telah menargetkan dan menghancurkan infrastruktur penting di sana sehingga membuat bangunan tempat tinggal, gudang, sekolah, dan tempat keagamaan menjadi puing-puing.
Rezim Zionis melancarkan perangnya dengan dalih operasi mendadak yang disebut “Badai Al-Aqsa” oleh gerakan perlawanan Palestina Hamas selama puluhan tahun atas kebrutalan rezim tersebut terhadap bangsa Palestina.
Baca Juga : Sensor yang Dilakukan Pemerintah Amerika Dikutuk Elon Musk
Kementerian Kesehatan Gaza mengumumkan pada hari Sabtu bahwa jumlah korban syuhada di Gaza sejak awal perang Israel telah mencapai 28 ribu 858 orang sedangkan jumlah korban luka mencapai 68 ribu 677 orang.