Gaza, Purna Warta – Hampir setengah juta orang telah kembali ke wilayah utara Jalur Gaza sejak gencatan senjata berlaku, menurut PBB. Mengutip Kantor Koordinasi Urusan Kemanusiaan (OCHA), juru bicara Stephane Dujarric mengatakan dalam sebuah konferensi pers bahwa “warga Palestina yang mengungsi juga berpindah dari utara ke selatan, meskipun dalam jumlah yang lebih sedikit.”
Baca juga: Eksodus Massal FBI Merupakan Perombakan Terbaru di Departemen Kehakiman Trump
Mitra kemanusiaan PBB mengatakan warga Palestina yang mengungsi juga berpindah dari utara ke selatan, meskipun dalam jumlah yang lebih sedikit, katanya, seraya menambahkan, “Hingga hari ini, sekitar 8.500 orang telah menyeberang dari wilayah utara Gaza ke sisi selatan.” Memperhatikan bahwa PBB dan mitra kemanusiaannya tengah mengintensifkan respons mereka di titik-titik pemantauan di sepanjang jalan, Dujarric berkata, “Ini termasuk pertolongan pertama dan dukungan psikologis bagi mereka yang paling rentan, termasuk anak-anak, perempuan, dan orang tua. Mereka juga memperluas operasi bantuan di Gaza utara.”
“Kemarin, tim OCHA mengunjungi dua lokasi di lingkungan South Remal dan Tel el Hawa di Kota Gaza. Orang-orang di sana mengatakan bahwa mereka sangat membutuhkan air, perlengkapan dapur, perlengkapan tidur, dan perlengkapan pembersih,” tambahnya, Anadolu Agency melaporkan.
Dujarric selanjutnya menyatakan kekhawatiran yang mendalam atas “situasi kemanusiaan yang memburuk di wilayah utara, karena operasi pasukan Israel di Jenin (di Tepi Barat) berlanjut selama hari kesebelas.”
“Operasi yang berulang di sana telah mengakibatkan kerusakan yang meluas pada rumah-rumah dan infrastruktur. Hampir semua dari 20.000 penduduk kamp pengungsi Jenin telah mengungsi selama dua bulan terakhir dalam konteks operasi Palestina dan Israel,” katanya.
Eskalasi di Tepi Barat yang diduduki terjadi setelah gencatan senjata dan kesepakatan pertukaran tahanan mulai berlaku di Gaza pada 19 Januari, menyusul 15 bulan perang genosida Israel yang menewaskan lebih dari 47.400 orang dan menghancurkan daerah kantong itu menjadi puing-puing.
Baca juga: Pentagon: Trump Mengatakan Akan Merotasi Beberapa Media dari Kantor
Laporan mengatakan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu memerintahkan eskalasi atas ancaman dari partai-partai sayap kanan untuk menjatuhkan pemerintahannya atas gencatan senjata Gaza, yang mereka tentang.
Sejak dimulainya perang Israel di Gaza pada Oktober 2023, setidaknya 890 warga Palestina telah tewas di seluruh wilayah yang diduduki dalam serangan oleh pasukan dan pemukim Israel.