Gaza, Purna Warta – Kantor PBB untuk Koordinasi Urusan Kemanusiaan (OCHA) melaporkan bahwa pembatasan Israel, penutupan perbatasan Rafah, perang yang sedang berlangsung, dan jalan yang rusak secara signifikan menghambat pengiriman bantuan penting ke Gaza.
Laporan terbaru dari OCHA menyoroti bahwa militer Israel terus membatasi masuknya pasokan kemanusiaan tertentu, termasuk perlengkapan untuk dukungan rekreasi dan psikososial bagi anak-anak.
Baca juga: OKI Mendesak Penyelidikan Mendesak Terkait Pelanggaran Israel terhadap Tahanan Palestina
“Antara 1 dan 29 Juli, rata-rata 77 truk pasokan bantuan memasuki Gaza setiap hari, yang menunjukkan penurunan sekitar 42 persen dibandingkan dengan rata-rata harian 132 truk antara Januari dan April 2024,” kata OCHA.
Laporan tersebut selanjutnya merinci bahwa pada bulan Juli, dari 157 misi bantuan kemanusiaan yang dikoordinasikan dengan otoritas Israel ke Gaza utara, 67 misi difasilitasi, 42 dihambat, 30 ditolak, dan 18 dibatalkan karena alasan logistik, operasional, atau keamanan.
Mengenai 386 permintaan misi bantuan untuk mencapai wilayah selatan Wadi Gaza yang memerlukan koordinasi, OCHA melaporkan bahwa 250 misi difasilitasi oleh otoritas Israel, 46 dihambat, 53 ditolak, dan 37 dibatalkan.