Rafah, Purna Warta – PBB mengatakan lebih dari 100.000 warga Palestina terpaksa meninggalkan Rafah, di tengah intensifnya serangan Israel terhadap kota selatan di Gaza.
“Lebih dari 100.000 warga Palestina orang telah meninggalkan Rafah akibat serangan Israel,” Hamish Young, koordinator darurat senior UNICEF di Jalur Gaza, mengatakan pada sebuah pengarahan di Jenewa melalui tautan video dari Rafah pada hari Jumat.
Baca Juga : Kuburan Massal lainnya Ditemukan di Gaza, Diantaranya Mayat Tanpa Kepala
Badan PBB untuk Pengungsi Palestina (UNRWA) juga memperkirakan bahwa “sekitar 110.000 orang kini telah meninggalkan Rafah untuk mencari keselamatan.”
Namun badan tersebut menekankan bahwa “tidak ada tempat yang aman di Jalur Gaza dan kondisi kehidupan sangat buruk,” dan mengulangi seruannya untuk gencatan senjata.
“Satu-satunya harapan adalah gencatan senjata segera,” kata badan PBB itu dalam sebuah postingan di X, sebelumnya Twitter.
UNRWA mencatat bahwa pengungsian paksa terjadi ketika “pengeboman Pasukan Israel meningkat di Rafah.”
Rezim telah berjanji selama berminggu-minggu untuk melancarkan serangan darat besar-besaran terhadap kota Rafah, di mana hampir lebih dari separuh penduduk Gaza yang berjumlah 2,4 jiwa mencari perlindungan dari serangan Israel di tempat lain di Gaza.
Militer Israel telah melancarkan serangan darat terbatas terhadap kota tersebut dan menguasai perbatasan Rafah dengan Mesir di sisi Gaza, yang merupakan koridor utama untuk pengiriman bantuan ke jalur yang terkepung.
Serangan Israel terhadap Rafah terus berlanjut di tengah peringatan dari para pemimpin dunia mengenai bencana kemanusiaan mengerikan yang akan ditimbulkan oleh rezim tersebut.
Baca Juga : Jurnalis Palestina lainnya Tewas di Gaza, Kini Jumlah Total Jurnalis Tewas 143 Orang sejak 7 Oktober
Israel melancarkan perang dahsyat di Gaza pada 7 Oktober setelah gerakan perlawanan Palestina Hamas melancarkan Operasi Badai Al-Aqsa yang mengejutkan terhadap entitas pendudukan sebagai tanggapan terhadap kampanye pertumpahan darah dan kehancuran yang dilakukan rezim Israel selama puluhan tahun terhadap warga Palestina.
Sejak dimulainya serangan, rezim Tel Aviv telah membunuh lebih dari 34.900 warga Palestina dan melukai lebih dari 78.000 lainnya.