Gaza, Purna Warta – Pasukan rezim Israel telah mengebom truk bantuan lainnya di Gaza tengah, menewaskan dan melukai sejumlah warga Palestina di Deir Al-Balah di jalur yang terkepung.
Ribuan orang yang kelaparan sedang mengumpulkan makanan dari truk bantuan pada hari Minggu ketika pasukan Israel menyerang warga Palestina.
Baca Juga : Penyelenggaraan Pemilu Sukses, Venezuela Sampaikan Selamat pada Iran
Ini adalah serangan kedua yang dilakukan pasukan rezim Israel dalam lima hari terakhir terhadap pengungsi Palestina yang menunggu bantuan makanan di Jalur Gaza yang terkepung.
“Banyak orang tewas dan lainnya terluka dalam pemboman Israel yang menargetkan truk bantuan di kota Deir al-Balah di Jalur Gaza tengah,” kata petugas medis yang enggan disebutkan namanya kepada media.
Sejauh ini, jumlah korban akibat serangan terbaru Israel belum diketahui secara pasti. Serangan sebelumnya yang dilakukan pasukan Israel di selatan Kota Gaza pada hari Kamis menyebabkan sedikitnya 112 warga Palestina tewas dan beberapa ratus lainnya terluka.
Riyad Mansour, duta besar Palestina untuk PBB, mengatakan, “Pembantaian yang keterlaluan ini merupakan kesaksian atas fakta bahwa selama dewan keamanan dilumpuhkan dan veto [diberikan] maka hal tersebut akan merugikan nyawa rakyat Palestina.” Washington telah tiga kali memblokir resolusi Dewan Keamanan untuk gencatan senjata di Gaza.
Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu telah menyatakan misinya untuk “menghancurkan Hamas” di Gaza. Tekanan meningkat secara dramatis setelah terjadinya pertemuan mematikan di luar Kota Gaza pada hari Kamis.
Baca Juga : Di Aljazair, Presiden Iran Adakan Pembicaraan dengan Pemimpin Negara Sahabat
Pasukan Israel menembak ‘sejumlah besar’ warga
Sebuah tim PBB mengatakan “sejumlah besar” warga sipil Palestina yang mencari bantuan makanan telah ditembak di Jalur Gaza, setelah pasukan militer Israel menembaki konvoi bantuan di daerah kantong yang terkepung.
Rekaman video yang diambil dari saat terjadinya baku tembak menunjukkan ribuan warga Palestina yang kelaparan berkumpul dengan harapan menerima makanan ketika konvoi kemanusiaan yang langka memasuki wilayah tersebut.
Amunisi pelacak terlihat melesat melintasi langit dalam video dari arah posisi militer Israel.
Seorang pejabat dari gerakan perlawanan Hamas menganggap Amerika Serikat bertanggung jawab atas pembantaian Israel terhadap warga Palestina yang mencari bantuan pangan di Gaza baru-baru ini.
Petugas medis mengatakan puluhan orang tewas dan ratusan lainnya luka-luka, dan dokter di rumah sakit di Kota Gaza yang hampir tidak berfungsi mengatakan kepada media bahwa sebagian besar kematian disebabkan oleh luka tembak.
Pasukan Israel memulai perang genosida di Jalur Gaza pada 7 Oktober 2023, menyusul operasi pejuang Hamas Palestina. Sejak itu, setidaknya 30.410 warga Palestina, sebagian besar perempuan dan anak-anak, tewas dan 71.700 lainnya terluka dalam pemboman brutal pasukan Israel terhadap warga Palestina yang diblokade.
Baca Juga : Iran dan Aljazair Tandatangani 6 Kesepakatan Kerja Sama
Uni Eropa menyerukan penyelidikan internasional yang tidak memihak atas serangan Israel yang tidak dapat dibenarkan baru-baru ini terhadap warga sipil Palestina yang mencari bantuan pangan di Gaza.
Blokade Israel yang melumpuhkan Gaza telah menyebabkan penduduknya, khususnya penduduk di wilayah utara, berada di ambang kelaparan.
Sebagian besar penduduk Jalur Gaza kekurangan makanan, air bersih, dan obat-obatan, sementara 60 persen infrastruktur di wilayah kantong tersebut rusak atau hancur, menurut PBB.
Kebiadaban harus diakhiri
Mahkamah Internasional (ICJ) telah menjadi panggung bagi lebih dari 50 negara untuk menyampaikan argumen mereka mengenai pendudukan Israel di Palestina.
Baca Juga : Yaman Ancam Akan Serang Kapal-Kapal Inggris Lainnya
Rezim Israel dituduh melakukan genosida di Mahkamah Internasional.
Keputusan sementara pada bulan Januari memerintahkan Tel Aviv untuk menghentikan tindakan genosida dan mengambil tindakan untuk menjamin bahwa bantuan kemanusiaan diberikan kepada warga sipil di Gaza.