Gaza, Purna Warta – Serangan udara Israel menargetkan dua rumah sakit dan sebuah sekolah yang menampung warga Palestina yang mengungsi di Gaza, menewaskan delapan orang dan melukai beberapa lainnya, menurut laporan dari Al Jazeera.
Serangan udara Israel telah menghantam sebuah sekolah di lingkungan Daraj, Kota Gaza, menewaskan delapan warga Palestina yang mencari perlindungan, Al Jazeera Arabic melaporkan. Serangan itu terjadi saat pasukan Israel mengintensifkan serangan mereka di wilayah yang terkepung itu.
Di Gaza Utara, pasukan Israel melancarkan serangan tambahan di Rumah Sakit Kamal Adwan, yang sebelumnya telah diperintahkan untuk dievakuasi. Staf medis masih terjebak, tidak dapat mengevakuasi 66 pasien yang sedang dirawat, karena serangan yang sedang berlangsung menargetkan unit-unit penting, termasuk ICU dan bangsal bersalin. Pekerja medis dan organisasi internasional menyerukan intervensi mendesak di tengah meningkatnya kekerasan.
“Situasinya sangat buruk,” kata Dr. Hussam Abu Safia, direktur rumah sakit, dalam sebuah pesan video. Ia menggambarkan sifat serangan yang belum pernah terjadi sebelumnya: “Militer Israel telah menargetkan Rumah Sakit Kamal Adwan dengan berbagai jenis senjata tanpa peringatan sebelumnya. Departemen ICU, maternitas, dan keperawatan diserang secara langsung. Kami telah meminta dunia untuk segera campur tangan guna melindungi sistem perawatan kesehatan dari serangan brutal ini. Selama lebih dari satu jam, penembakan terus berlanjut. Kami meminta pertanggungjawaban dunia.”
Di dekatnya, Rumah Sakit Al Awda juga diserang, yang semakin memperparah krisis. Staf medis di kedua fasilitas tersebut memohon perlindungan karena komunikasi antara Rumah Sakit Kamal Adwan dan Kementerian Kesehatan Gaza terputus, yang menimbulkan kekhawatiran akan eskalasi.
Rekaman yang diverifikasi oleh Al Jazeera menunjukkan warga Palestina yang terluka berlindung di koridor rumah sakit di tengah penembakan. Petugas medis memperingatkan bahwa mereka tidak dapat mengakses fasilitas di Beit Lahiya karena pemboman yang sedang berlangsung.
Direktur Jenderal Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) Tedros Adhanom Ghebreyesus menyatakan keprihatinan mendalam atas serangan tersebut, menyebutnya “sangat mengkhawatirkan” dan menyoroti risiko terhadap nyawa pasien. Dalam sebuah unggahan di X, ia berkata, “Rumah sakit telah berada di tengah pertempuran terlalu lama, dan nyawa pasien terancam.” Pasukan Israel dilaporkan telah mengepung Rumah Sakit Kamal Adwan dengan tank dan drone, terus menembaki fasilitas tersebut secara langsung. Meskipun ada seruan untuk evakuasi, tidak ada tindakan yang diambil, sehingga pasien dan staf berada dalam bahaya besar. Perang genosida Israel di Gaza telah menewaskan sedikitnya 45.227 warga Palestina dan melukai 107.573 orang sejak 7 Oktober 2023.