Tepi Barat, Purna Warta – Pasukan Israel telah menyerang warga Palestina yang mengambil bagian dalam protes anti-pemukiman mingguan di Tepi Barat yang diduduki. Serangan tersebut menyebabkan puluhan orang terluka.
Pusat Informasi Palestina melaporkan pada hari Jumat (1/10) Pasukan Israel menggunakan peluru tajam dan gas air mata untuk membubarkan para pengunjuk rasa di kota Beit Dajan, dekat kota Nablus, Tepi Barat.
Setidaknya lima warga Palestina terluka parah oleh peluru karet, sementara 51 lainnya menderita kesulitan bernapas karena menghirup gas air mata selama bentrokan.
Selama beberapa bulan, Beit Dajan telah menyaksikan bentrokan setiap hari Jumat antara pasukan Israel dan warga Palestina yang memprotes perampasan Israel atas tanah Palestina untuk perluasan pemukiman.
Sementara itu, pemuda Palestina berhasil menjatuhkan drone Israel di kota Beita, selatan Nablus, menurut sumber Palestina setempat.
“Drone Israel menembakkan gas air mata ke pengunjuk rasa Palestina di kota itu,” sumber tersebut menambahkan.
Sejak Mei, Beita telah menyaksikan bentrokan intensif antara pasukan Israel dan warga Palestina yang memprotes sebuah pos pemukiman yang baru-baru ini didirikan di Gunung Sobeih oleh para pemukim di bawah perlindungan pasukan Israel.
Bulan Sabit Merah Palestina juga mengumumkan bahwa setidaknya 90 orang menderita luka-luka selama bentrokan di Nablus.
Desa-desa di Tepi Barat yang diduduki sering mengadakan demonstrasi pada hari Jumat menentang perampasan tanah, pembongkaran rumah, dan pemukiman Israel. Pasukan Israel menanggapi protes tersebut dengan kekerasan yang tidak proporsional.
Lebih dari 600.000 orang Israel tinggal di lebih dari 230 pemukiman yang dibangun sejak pendudukan Israel tahun 1967 di Tepi Barat dan al-Quds Timur.
Semua pemukiman Israel ilegal menurut hukum internasional karena dibangun di atas tanah yang diduduki. Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa telah mengutuk kegiatan pemukiman Israel di wilayah pendudukan dalam beberapa resolusi.