Pasukan Israel Lukai dua Warga Palestina Saat Perluas Serangan di Tepi Barat

Tepi Barat

Al-Quds, Purna Warta – Sedikitnya dua warga Palestina terluka setelah pasukan militer Israel melepaskan tembakan ke arah penduduk setempat saat melakukan penggerebekan malam hari di sejumlah kota dan desa di Tepi Barat, di tengah meningkatnya serangan mematikan rezim pendudukan di wilayah tersebut.

Baca juga: Kami berada di rumah jagal”: Tahanan Palestina yang Dibebaskan Ungkap Kelaparan dan Penyiksaan di Penjara Israel

Kantor berita resmi Palestina, WAFA, melaporkan bahwa seorang pemuda ditembak di bagian tangan di kota Anabta, yang terletak sekitar 9 kilometer di sebelah timur Tulkarem, sementara beberapa pemuda lainnya ditangkap setelah mengalami pemukulan oleh tentara Israel.

Dalam insiden terpisah di lingkungan al-Issawiya, wilayah Yerusalem Timur yang diduduki Israel, seorang pemuda Palestina lainnya terluka akibat tembakan pasukan pendudukan sebelum kemudian ditangkap.

Pasukan pendudukan Israel juga menggerebek sejumlah lingkungan di kota Ramallah dan al-Bireh pada Selasa dini hari, serta memasuki beberapa rumah warga.

Sumber keamanan melaporkan bahwa pasukan Israel menggeledah rumah Issam al-Froukh, seorang warga Palestina yang sebelumnya dibebaskan dan dideportasi ke Gaza, di lingkungan Ein Munjed, Ramallah, serta merusak isi rumah tersebut. Penggerebekan juga dilaporkan terjadi di lingkungan Sateh Marhaba, al-Bireh.

Selain itu, pasukan Israel menyerbu lebih dari tujuh rumah dalam serangan ke desa Deir Ibzi’, sebelah barat Ramallah, dan melakukan interogasi lapangan terhadap pemilik rumah-rumah tersebut.
Serangan serupa juga dilancarkan di desa Ein Arik dan kota Ni’lin.

Sejak 7 Oktober 2023, Israel telah meningkatkan agresinya terhadap warga Palestina di seluruh Tepi Barat, setelah melancarkan perang genosida terhadap Jalur Gaza.
Ratusan warga Palestina telah tewas sejak perang dimulai, dan ribuan lainnya terluka akibat tindakan kekerasan oleh pemukim Israel maupun pasukan militer pendudukan di seluruh wilayah tersebut.

Baca juga: Jurnalis AS Ceritakan ‘Kebrutalan Ekstrem dan Ancaman Pemerkosaan’ Usai Penyitaan Armada Kemanusiaan oleh Israel

Lebih dari 700.000 warga Israel kini tinggal di lebih dari 230 permukiman ilegal yang dibangun sejak pendudukan Israel tahun 1967 atas Tepi Barat dan Yerusalem Timur.
Komunitas internasional menganggap permukiman tersebut melanggar hukum internasional dan Konvensi Jenewa, karena dibangun di atas wilayah yang diduduki secara ilegal.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *