Pasukan Israel Kembali Tembak Mati Pemuda Palestina

Pemakaman anak Palestina yang ditembak tentara Israel

Tepi Barat, Purna Warta – Seorang pemuda Palestina telah kehilangan nyawanya setelah ditembak mati oleh pasukan Israel selama bentrokan yang terjadi setelah pemakaman seorang anak Palestina yang dibunuh oleh pasukan rezim sehari sebelumnya.

Menurut Kementerian Kesehatan Palestina, Shawkat Khaled Awad yang berusia 20 tahun ditembak oleh tentara Israel pada hari Kamis (29/7) di kota Beit Ummar, utara kota Hebron, Tepi Barat selatan.

Media Palestina melaporkan bahwa pemuda itu ditembak di kepala dan perut sebelum dirawat di rumah sakit di mana dia meninggal beberapa jam kemudian karena lukanya yang parah.

Penembakan itu terjadi selama bentrokan antara warga dan tentara Israel setelah pemakaman Mohammad Allamy (12) yang ditembak dan dibunuh oleh tentara Israel pada hari Rabu di kota yang sama.

Bentrokan sengit pecah di Beit Ummar setelah pemakaman Allamy di mana tentara Israel menembaki pemuda Palestina yang melempar batu. Menurut Bulan Sabit Merah, tentara Israel melukai setidaknya 12 orang dengan peluru tajam, termasuk Awad yang kemudian meninggal karena luka yang parah.

Kementerian Kesehatan Palestina mengatakan Mohammad Mouayyad Allamy ditembak di dada dan mengalami pendarahan di paru-parunya ketika pasukan Israel menembaki mobil tersebut.

Ia menambahkan bahwa anak itu dievakuasi oleh petugas medis dalam kondisi kritis ke Rumah Sakit al-Ahli, tetapi kemudian meninggal dunia.

Mohammad adalah pemuda Palestina kedua yang meninggal karena luka yang diderita oleh tembakan Israel dalam beberapa hari.

Pada 24 Juli pasukan Israel menyerbu kota Beita dan membunuh seorang remaja Palestina di sebuah protes atas pemukiman ilegal di Tepi Barat yang diduduki.

Remaja berusia 17 tahun yang menderita luka tembak, meninggal di rumah sakit pada hari Sabtu (24/7), sehari setelah kekerasan di kota Beita yang mengakibatkan cederanya 320 warga Palestina.

Setiap hari selama dua bulan terakhir, enduduk Palestina di Beita telah memprotes pembangunan Givat Eviatar, sebuah pos terdepan Israel di dekat desa di puncak Gunung Sabih yang melanggar hukum.

Pada hari Selasa, pasukan Israel membunuh seorang pria Palestina berusia 41 tahun, Shadi Omar Lutfi Salim, di Nablus. penduduk setempat mengatakan warga tidak sedang melakukan protes ketika penembakan fatal itu terjadi.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *