Tepi Barat, Purna Warta – Kota Tubas dan Nablus di Tepi Barat utara menjadi lokasi serangan tentara Israel pada hari Kamis. Selama serangan tersebut, buldoser militer Israel menghancurkan infrastruktur dan properti warga.
Baca juga: Gaza Telah Menjadi Lautan Puing, Kata Kepala UNRWA
Saksi mata mengatakan kepada Anadolu bahwa tentara Israel menyerbu kamp pengungsi Far’a di kota Tubas, mengerahkan penembak jitu di atap bangunan, dan mengepung beberapa bagian kamp.
Buldoser tentara Israel juga menghancurkan infrastruktur dan properti pribadi di kamp tersebut.
Bentrokan antara pasukan Israel dan warga Palestina terdengar di kamp tersebut, tambah saksi mata.
Masyarakat Bulan Sabit Merah Palestina mengatakan tentara Israel menghalangi pekerjaan tim medisnya di kamp tersebut, memerintahkan mereka untuk meninggalkan tempat medis mereka.
Tentara Israel juga menyerbu sebuah makam di kota Nablus timur, dan para pemukim ilegal Israel kemudian menyerbu lokasi tersebut, menurut sumber-sumber lokal.
Umat Yahudi percaya bahwa lokasi tersebut adalah tempat pemakaman patriark Alkitab Joseph. Namun, umat Muslim menentang klaim ini, dengan mengatakan bahwa seorang ulama Islam — Sheikh Yussef Dawiqat — dimakamkan di sana dua abad yang lalu.
Dalam beberapa tahun terakhir, militer Israel melakukan penggerebekan rutin di Tepi Barat yang diduduki, yang meningkat dengan dimulainya perang di Gaza pada 7 Oktober 2023. Warga Palestina juga diserang dengan kekerasan oleh para pemukim ilegal Israel.
Baca juga: Jurnalis Dipenjara Setelah Ungkap Kerusakan Pangkalan Israel yang Dihantam Rudal Iran
Setidaknya 749 warga Palestina telah tewas dan lebih dari 6.200 lainnya terluka oleh tembakan tentara Israel di wilayah yang diduduki, menurut Kementerian Kesehatan.
Dalam pendapat penting pada 19 Juli, Mahkamah Internasional menyatakan pendudukan Israel selama puluhan tahun atas tanah Palestina “ilegal” dan menuntut evakuasi semua permukiman yang ada di Tepi Barat dan Yerusalem Timur al-Quds.