Al-Quds, Purna Warta – Menurut kantor berita WAFA Palestina, polisi Israel didampingi oleh staf kotamadya Israel di al-Quds Barat, menyerbu beberapa lingkungan di al-Tur dan memotret sejumlah rumah di daerah tersebut dan memasang pemberitahuan pembongkaran terhadap bangunan tersebut.
Sumber setempat tidak memberikan informasi lebih lanjut siapa pemilik rumah tersebut atau kapan akan dilakukan pembongkaran.
Baca Juga : Bank Sentral Iran Mulai Menjual Obligasi Valas Untuk Menstabilkan Pasar Mata Uang
Sebelumnya pada hari Senin, sumber-sumber lokal mengatakan bahwa pasukan pendudukan Israel menghancurkan dua rumah milik Palestina di kota Tarqumia, barat laut kota Hebron di Tepi Barat yang diduduki selatan, untuk memperluas dua pemukiman ilegal.
Penghancuran rumah terjadi meskipun pemilik tanah memiliki surat-surat resmi yang membuktikan kepemilikannya.
Dalam sebuah laporan yang dikeluarkan pada bulan September, Kantor PBB untuk Koordinasi Urusan Kemanusiaan (OCHA) mengatakan bahwa rezim Israel telah menghancurkan hampir 9.000 bangunan milik warga Palestina sejak tahun 2009, menyebabkan ribuan warga Palestina kehilangan tempat tinggal. Penghancuran tersebut telah membuat sekitar 13.000 warga Palestina mengungsi dan menimbulkan kerugian sekitar 152.000 lainnya, laporan PBB menambahkan.
Untuk membenarkan penghancuran, rezim mengklaim bahwa pemiliknya tidak memiliki izin konstruksi, yang hampir tidak mungkin diperoleh.
Rezim Tel Aviv juga secara teratur menghancurkan rumah-rumah warga Palestina dan menyalahkannya atas serangan terhadap pemukim Israel dalam tindakan hukuman kolektif yang dikutuk oleh aktivis hak asasi manusia.
Baca Juga : Omong Kosong Biden: AS Terburu-Buru Untuk Menghidupkan Kembali JCPOA
Menurut survei baru-baru ini, sekitar 130.000 warga Palestina, yang tinggal di daerah yang diduduki Israel pada tahun 1948, menghadapi ancaman penghancuran rumah dan pemindahan meskipun warga Palestina tidak dicurigai melakukan kesalahan.
Peningkatan yang mengejutkan dalam penghancuran bangunan Palestina oleh Israel dan perluasan permukiman ilegal di seluruh wilayah Palestina yang diduduki, yang berlanjut di tengah keheningan yang memekakkan telinga komunitas internasional.