London, Purna Warta – Partai Buruh Inggris pada hari Senin (27/9) memilih mendukung mosi yang mengidentifikasi Israel sebagai negara yang mempraktikkan kejahatan apartheid dan mendesak kepemimpinan partai untuk menerapkan sanksi terhadapnya, termasuk menghentikan perdagangan senjata Inggris-Israel dan perdagangan dengan pemukiman ilegal Yahudi.
“Konferensi mengutuk Nakba yang sedang berlangsung di Palestina, kekerasan militer Israel menyerang Masjid Aqsa, pemindahan paksa dari Sheikh Jarrah dan serangan mematikan di Gaza,” menurut mosi, yang disahkan pada hari ketiga konferensi tahunan Buruh yang diadakan di Brighton, Inggris selatan.
Mosi tersebut mengutip laporan oleh Human Rights Watch dan B’Tselem, yang pada awal tahun menuduh Israel mempraktikkan kejahatan apartheid seperti yang didefinisikan oleh PBB. Kedua laporan tersebut menyoroti bagaimana penindasan sistematis Israel terhadap rakyat Palestina sama dengan kejahatan apartheid.
Laporan mereka menggemakan temuan relevan yang diterbitkan oleh PBB dan pakar hukum internasional terkemuka serta dua mantan duta besar Israel.
Anggota Buruh juga menyambut baik keputusan Pengadilan Kriminal Internasional untuk mengadakan penyelidikan atas pelanggaran yang dilakukan di wilayah Palestina yang diduduki.
“Konferensi memutuskan bahwa saat ini diperlukan tindakan karena tindakan ilegal Israel yang terus berlanjut dan Partai Buruh harus mematuhi kebijakan etis pada semua perdagangan Inggris dengan Israel, termasuk menghentikan perdagangan senjata yang digunakan untuk melanggar hak asasi manusia Palestina dan perdagangan dengan pemukiman ilegal Israel.” Lanjut mosi tersebut.
“Konferensi memutuskan untuk mendukung ‘langkah-langkah efektif’ termasuk sanksi, seperti yang diminta oleh masyarakat sipil Palestina, terhadap tindakan oleh pemerintah Israel yang ilegal menurut hukum internasional.”
Mosi tersebut terus menekankan untuk selalu memastikan bahwa Israel menghentikan pembangunan permukiman, membalikkan aneksasi apa pun, mengakhiri pendudukan Tepi Barat, blokade Gaza, meruntuhkan Tembok dan menghormati hak rakyat Palestina, sebagaimana yang diabadikan dalam hukum internasional, dan untuk kembali ke rumah mereka.
Mosi itu mendesak Partai Buruh untuk berdiri di sisi kanan sejarah dan mematuhi resolusi ini dalam kebijakan, komunikasi, dan strategi politiknya.