Al-Quds, Purna Warta – Kelompok perlawanan Palestina menekankan pada hari Selasa (27/12) bahwa kabinet baru rezim Zionis tidak akan pernah berhasil menghancurkan perlawanan Palestina.
Abdul Latif al-Qanu’, juru bicara gerakan Hamas menyatakan: “Apa yang tidak dapat dicapai oleh otoritas kriminal rezim pendudukan sejak Pertempuran Al-Furqan, adalah para pemimpin ekstremisnya tidak akan dapat menyusun cabinet fasis.”
Dia menambahkan bahwa Perdana Menteri Itmar Ben Gefir dan Benyamin Netanyahu yang ditunjuk untuk membentuk kabinet baru rezim Zionis juga akan digulingkan, seperti mantan Perdana Menteri Ehud Olmert dan Zippy Livni mantan menteri luar negeri rezim ini yang digulingkan.
Menurut laporan kantor berita Anatolia, al-Qanu’ menekankan bahwa Pertempuran Furqan (perang 2008) telah mengalahkan tujuan rezim pendudukan dan menghancurkan impiannya untuk menghancurkan perlawanan.
Mohammed Al-Barim, kepala kantor informasi komite perlawanan, juga mengatakan bahwa Pertempuran Al-Furqan akan tetap menjadi tonggak penting dalam sejarah konflik dengan musuh Zionis, karena ilusi penghancuran perlawanan dihancurkan dan fase baru dimulai.
Ia mengklarifikasi bahwa pembentukan kabinet rezim Zionis yang baru dan ekstrem harus menjadi awal dari persatuan bangsa Palestina terkait program politik perlawanan dan kebebasan dari semua perjanjian yang ditandatangani dengan rezim ini.
Juga, gerakan Mujahidin Palestina menekankan dalam sebuah pernyataan bahwa pengumuman pembentukan kabinet ekstremis rezim Zionis membutuhkan persatuan untuk memerangi terorisme dan ekstremisme.
Pada 27 Desember 2008, rezim Zionis melancarkan serangan ke Jalur Gaza dengan puluhan pejuang dan menghancurkan puluhan markas pemerintah dan keamanan yang berafiliasi dengan Hamas. Dalam perang ini, 1436 termasuk 410 anak-anak, 104 wanita dan 100 orang lanjut usia menjadi martir dan lebih dari 5400 orang terluka.
Kelompok perlawanan Palestina membunuh 13 Zionis dan melukai 300 lainnya dalam serangan roket pembalasan mereka.