Jeddah, Purna Warta – Sebuah komisi utama Organisasi Kerjasama Islam (OKI) telah mengecam tindakan represif Israel terhadap para tahanan Palestina sebagai “tindakan hukuman kolektif”, setelah pelarian berani oleh setidaknya enam narapidana dari penjara Israel yang mempunyai keamanan tinggi.
Kantor berita Wafa Palestina melaporkan bahwa dalam sebuah pernyataan pada hari Minggu (12/9), Komisi Hak Asasi Manusia Permanen Independen OKI (IPHRC) menunjuk laporan bahwa Layanan Penjara Israel (IPS) telah mengirim banyak tahanan Palestina ke sel isolasi dan membatasi akses mereka ke layanan penting.
Baca Juga : Pasukan Udara Israel Serang Pangkalan-Pangkalan Perlawanan di Gaza
“Langkah-langkah pembalasan ini tidak proporsional dan tidak memiliki dasar hukum, juga merupakan pelanggaran mencolok terhadap hak asasi manusia dan hukum humaniter internasional,” kata IPHRC.
Lebih lanjut dicatat bahwa polisi Israel secara rutin menggunakan kekuatan berlebihan terhadap perempuan dan anak-anak selama operasi penangkapan. Mereka menambahkan bahwa rezim memiliki banyak kewajiban berdasarkan ketentuan hak asasi manusia dan hukum humaniter internasional, terutama Pasal 76 Konvensi Jenewa Keempat tentang “Perlindungan Warga Sipil di Waktu Perang”.
Sejak pekan lalu, lebih dari 4.500 tahanan politik Palestina di penjara Israel telah menghadapi kampanye represif menyusul pelarian enam dari Penjara Gilbao pada Senin malam.
Para tahanan, lima di antaranya anggota Jihad Islam melarikan diri dari penjara yang terletak di bagian utara wilayah pendudukan melalui terowongan bawah tanah. Penjara tersebut telah dikenal sebagai penjara Guantanamo versi Israel.
Baca Juga : Kelompok Advokasi: Israel Bertanggung Jawab Penuh atas Tahanan Palestina yang Ditahan
Laporan mengatakan Layanan Penjara Israel sedang bersiap untuk mengevakuasi 400 tahanan yang tersisa dan membubarkan mereka di antara penjara lain untuk menyelidiki pelarian itu.
Meskipun melakukan pencarian menyeluruh selama berhari-hari, dinas kepolisian Israel terus gagal menemukan petunjuk tentang keberadaan mereka. Namun polisi Israel melaporkan telah menangkap kembali empat narapidana pada Sabtu (11/9).
Setelah penangkapan, ribuan warga Palestina mengadakan protes di Tepi Barat yang diduduki untuk mendukung enam tahanan, terutama mereka yang telah ditangkap kembali.
Protes diadakan di tengah kekhawatiran akan pembalasan Israel yang telah mengantarkan represi terhadap ratusan tahanan politik Palestina.
Baca Juga : Warga Gaza Adakan Konferensi Nasional Menentang Kesepakatan Oslo
Menanggapi tindakan keras Israel, para tahanan telah membakar sel-sel tahanan di dalam penjara Israel Ofer dan Ktzi’ot.
Penjara Gilbao adalah salah satu pusat penahanan yang dijaga ketat di Israel. Seorang pejabat dari IPS menggambarkan pelanggaran itu sebagai sebuah kegagalan besar keamanan dan intelijen Israel.
Tembakan perayaan dilaporkan di kota Jenin di Tepi Barat menyusul laporan pembobolan penjara.
Gerakan perlawanan Palestina Hamas telah mengkondisikan setiap pertukaran tahanan dengan rezim untuk membebaskan para tahan Gilbao yang berhasil melarikann diri.