Al-Quds, Purna Warta – Dalam wawancara dengan Channel 13 Israel, perdana menteri Israel mengatakan bahwa alasan membatalkan kunjungannya ke Uni Emirat Arab pekan lalu adalah adanya ancaman serangan Ansarullah di Yaman.
Menyusul komentar para pejabat Israel tentang mengapa kunjungan Benjamin Netanyahu ke Abu Dhabi, Perdana Menteri rezim pendudukan di Yerusalem, dibatalkan, ia mengumumkan bahwa perjalanan tersebut telah dibatalkan karena takut akan serangan rudal Yaman.
Menurut Associated Press, Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mengumumkan bahwa penerbangannya ke Uni Emirat Arab melalui wilayah udara Saudi diblokir minggu lalu karena ancaman rudal Yaman.
Menurut laporan itu, Netanyahu mengumumkan dalam sebuah wawancara dengan televisi Channel 13 rezim ini pada hari Sabtu (14/3) bahwa ia telah membatalkan perjalanannya ke Uni Emirat Arab minggu lalu karena adanya perselisihan dengan Yordania, oleh sebab itu pihak Yordania sementara waktu menutup wilayah udaranya untuk penerbangan Rezim Israel.
Menurut dia, setelah penutupan wilayah udara Yordania, ada rute lain yang lebih jauh ke selatan untuk menuju UEA, tetapi rute itu memiliki masalah tersendiri.
“Ada masalah di langit Saudi minggu lalu,” kata Netanyahu, mengacu pada adanya serangan rudal Yaman terhadap wilayah Saudi.
“Netanyahu tidak menjelaskan lebih lanjut (apa yang dia maksud dengan masalah di wilayah langit Saudi) dan tidak mengatakan apakah pesawatnya adalah target (ancaman rudal) Houthi atau tidak” lapor Associated Press.
Pekan lalu, pasukan Ansarullah dan tentara Yaman berhasil menyerang salah satu pelabuhan minyak Saudi dengan roket dan drone sebagai tanggapan atas agresi berkelanjutan Arab Saudi, dan serangan ini menyebabkan penghentian penerbangan ke Bandara Internasional Jeddah.
Netanyahu dijadwalkan melakukan perjalanan ke Uni Emirat Arab Kamis lalu untuk bertemu dengan Putra Mahkota Abu Dhabi Mohammad bin Zayed.
Menurut Associated Press, Netanyahu berharap untuk menggunakan perjalanannya ke Abu Dhabi dan bertemu dengan bin Zayed sebagai alat untuk memenangkan pemilihan parlemen 23 Maret di Palestina yang diduduki.
Menteri Luar Negeri Yordania Ayman al-Safadi secara resmi menjelaskan alasan pembatalan kunjungan Netanyahu, menyusul laporan bahwa Putra Mahkota Yordania telah dilarang memasuki Masjid Al-Aqsa, dan hal ini bertepatan dengan pembatalan kunjungan perdana menteri Israel ke UEA.
Menteri Luar Negeri Yordania mengatakan bahwa Putra Mahkota ingin pergi ke Masjid Al-Aqsa untuk berdoa pada malam Isra Mi’raj. Pihaknya telah berkoordinasi dengan Israel. Pada saat-saat terakhir, Israel membatalkan perizinan tersebut dan memberlakukan aturan pembatasan penduduk Yerusalem pada malam suci itu. Putra Mahkota memutuskan untuk tidak melanjutkan perjalanannya tersebut.
Baca juga: Ditanya Peran Israel dalam Ledakan Kapal Iran, Menhan Zionis Jawab Ambigu