Gaza, Purna Warta – Menurut laporan dari Mazen Balbisi, Jalur Gaza saat ini tengah mengalami kebiadaban yang tak terbayangkan. Serangan terhadap sekolah Dar al-Arqam di Hayy at-Tuffah, yang dilakukan oleh tentara rezim Zionis, menyebabkan 40 warga Palestina gugur dan banyak anak-anak menjadi korban dengan jasad yang tercerai-berai.
Pemboman ini terjadi dengan empat rudal, padahal sebelumnya militer Israel telah mengumumkan lokasi ini sebagai zona aman untuk pengungsian warga Palestina—dengan dalih untuk melindungi mereka dari pembantaian. Namun kenyataannya, mereka menjadikan tempat ini sebagai perangkap pembunuhan massal lainnya.
Muhammad al-Bassal, juru bicara pasukan pertahanan sipil Gaza, mengatakan kepada wartawan Tasnim: “Tragedi Dar al-Arqam adalah pembantaian massal yang semua korbannya adalah anak-anak. Kami berbicara tentang begitu banyak anak-anak yang jasadnya ditemukan tanpa kepala.”
Abd al-Laqta, salah satu saksi mata pembantaian di Hayy at-Tuffah, melaporkan bahwa sedikitnya 100 jasad anak-anak syahid ditemukan di bawah reruntuhan sekolah, yang saat itu tengah bermain sepak bola saat serangan terjadi.
Di kawasan Hayy asy-Syujaiyyah di kota Gaza, militer Zionis juga menggunakan robot-robot peledak untuk menghancurkan sepenuhnya sebuah kompleks pemukiman. Akibat kejahatan ini, 30 orang gugur syahid dan 100 lainnya luka-luka.
Shabir Jundiyah, salah satu kerabat dari para syuhada dalam kejahatan di Hayy asy-Syujaiyyah, mengatakan: “Sejak dimulainya perang, inilah pertama kalinya Israel menggunakan robot-robot peledak di kawasan asy-Syujaiyyah. Sekitar pukul 5 pagi terjadi ledakan besar di sini yang menyebabkan gugurnya puluhan anggota keluarga al-Jundiyah.”
Militer pendudukan Israel tidak berhenti pada pembantaian mengerikan ini. Mereka kemudian memerintahkan seluruh warga untuk mengosongkan kawasan tersebut dan memaksa mereka menjadi pengungsi dalam kondisi yang sangat memprihatinkan—meninggalkan semua orang dalam kebingungan dengan satu pertanyaan: “Ke mana kami harus pergi?” Tidak ada tempat tersisa.
Fidaa Shallah, salah seorang perempuan yang tinggal di kawasan itu, mengatakan kepada wartawan Tasnim: “Kami sama sekali tidak menemukan tempat yang aman untuk pergi. Zionis menyuruh kami pergi ke Gaza. Tapi ke mana di bagian barat Gaza? Barat Gaza itu laut!”
Kejahatan tanpa akhir rezim Zionis di Jalur Gaza terus berlangsung. Kemarin, militer Israel juga membombardir Rumah Sakit Al-Ma’madani di kota Gaza, menambah panjang daftar rumah sakit dan fasilitas kesehatan yang tak lagi berfungsi di wilayah ini.