Menteri Perang Israel Tekankan Tekanan Maksimum Terhadap Iran

Zionis As

Al-Quds, Purna Warta – Kepala Staf Gabungan Amerika Serikat melakukan pertemuan di wilayah pendudukan pada hari Kamis selama kunjungan ke wilayah tersebut.

Media pemberitaan Zionis melaporkan bahwa Mark Milley, kepala Kepala Staf Gabungan AS, dalam kunjungannya ke wilayah Palestina yang diduduki pada hari Kamis, sempat melakukan pertemuan dengan Israel.

The Times of Israel melaporkan bahwa tujuan kunjungan Mark Milley adalah untuk membahas ancaman Iran terhadap Israel.

Selama perjalanan dua hari, Milley pertama kali bertemu di Tel Aviv dengan Aviv Kochawi, kepala Kepala Staf Gabungan Israel, dan sejumlah komandan militer lainnya.

Pada Jumat pagi, dia bertemu dengan Menteri Perang Israel Benny Gantz. “Mereka membahas tantangan dan berbagai perubahan yang terjadi dalam situasi operasional di Timur Tengah,” kata kantor Gantz dalam sebuah pernyataan.

“Gantz menegaskan kembali pentingnya terus memberikan tekanan maksimum pada rezim Iran dan kesiapan tentara Israel untuk semua kemungkinan yang akan terjadi,” kata pernyataan itu.

Rezim Zionis adalah satu-satunya pemegang senjata nuklir di kawasan Asia Barat dan telah menghindari pengawasan internasional atas program senjatanya dengan bantuan AS. Dalam beberapa tahun terakhir, rezim menuduh Iran memperkaya senjata nuklir.

Iran sebagai anggota penandatanganan  Nuclear Non-Proliferation Treaty (NPT) dan anggota Badan Energi Atom Internasional memiliki hak untuk memperoleh teknologi nuklir untuk tujuan damai.

Selain itu, inspektur Badan Energi Atom Internasional (IAEA) telah mengunjungi fasilitas nuklir Iran beberapa kali tetapi tidak pernah menemukan bukti bahwa program energi nuklir damai negara itu menyimpang untuk tujuan militer.

Selain itu, pada 2015, Iran mencapai kesepakatan dengan apa yang disebut negara P5 + 1 untuk menyelesaikan ketegangan terkait program nuklirnya.

Terlepas dari pengakuan Badan Energi Atom Internasional atas kepatuhan Iran pada semua kewajibannya, pemerintah AS secara sepihak menarik diri dari perjanjian pada Mei 2016 atas dorongan rezim Zionis.

Baca juga: Israel Hancurkan Desa Badui Al-Araqib untuk Kali ke-181

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *