Riyadh, Purna Warta – Menteri Luar Negeri Saudi mengisyaratkan dukungan normalisasi dengan rezim Zionis dan meyakinkan bahwa normalisasi universal dengan Tel Aviv bukan hanya menguntungkan Israel, tetapi semuanya.
Faisal bin Farhan bin Abdullah Al Saud, Menlu Saudi, dalam wawancaranya dengan surat kabar Jerman membahas normalisasi dengan Israel.
Baca Juga : Kalau AS Tidak Ingkar Janji, Ukraina Mungkin Tak Bernasib Begini
Al-Jazeera, di akhir-akhir jam Kamis (24/2), malam, mengutip laporan surat kabar Jerman tersebut dan menuliskan bahwa Menteri Luar Negeri Arab Saudi dalam kesempatan ini mengupas normalisasi yang dijalin oleh negara-negara Arab dan Tel Aviv dan menyebutnya dengan perubahan positif.
“Kami mengharapkan -bahkan sebelum ditandatanganinya resolusi Abraham- satu gerak baru ke arah perdamaian, ke arah yang lebih baik di regional. Namun ada hal yang selalu penting yang harus kami ingat bahwa masalah utama adalah masalah Palestina,” jelasnya ke media Jerman.
Berdasarkan laporan al-Jazeera, Menlu Faisal bin Farhan mengharuskan adanya upaya untuk mendudukkan pihak Palestina dan petinggi Israel untuk merundingkan jalan keluar dua negara dan mencapai perdamaian jangka panjang.
“Kami meyakini bahwa normalisasi di segala sisi dengan Israel bukan hanya urgen bagi Tel Aviv, tetapi penting dan baik untuk kami semua. Karena langkah ini menguntungkan negeri-negeri kami dari segi ekonomi, sosial dan keamanan,” tegas Bin Farhan.
Baca Juga : Uni Eropa: Kami Telah Boikot 70% Bank dan Perusahaan Milik Negara Rusia
“Tanpa jalan keluar Palestina, semua akan mengalami kegagalan. Jika muncul segala bentuk konflik, visi akan langsung gagal,” tambahnya. Menurutnya, situasi Palestina sangatlah kompleks, jadi harus diutamakan upaya menghidupkan perdamaian.
Sementara surat kabar berbahasa Ibrani, Israel Hayom dalam laporannya menuliskan bahwa Faisal bin Farhan, Menlu Saudi, dalam pernyataannya meresmikan pemerintahan Israel.
“Kami tidak setiap hari melihat pernyataan yang menegaskan rezim Israel dari lisan petinggi Saudi. Sebagaimana yang kami lihat di Washington hari ini,” tulis Israel Hayom melaporkan.
Surat kabar Israel itu juga melaporkan respon Menlu Saudi dalam menjawab pertanyaan tentang normalisasi Saudi-Israel, “Tel Aviv telah membantu stabilitas Kawasan dan terus bergerak ke arah perdamaian regional.”
Baca Juga : Yaman Bertahan Lebih dari 7 Tahun, Ukraina Tidak Bertahan dalam 7 Jam
Sebelumnya, dalam wawancara Menlu Saudi dengan media AS, CNN, Bin Farhan menjawab indikasi normalisasi Riyadh-Tel Aviv dengan mengatakan, “Saya tidak tahu, apakah hal ini akan terjadi sebentar lagi ataukah tidak, karena masalah ini bergantung erat dengan kemajuan besar dalam upaya membangun perdamaian.”
“Oleh karena itulah, opsi normalisasi akan terus berada di atas meja. Jelas bahwa sejak tahun 2002 hingga sekarang, normalisasi disebut dengan program perdamaian dunia Arab,” tambahnya kepada CNN.
Program Perdamaian Arab, yang dipaparkan dalam konferensi tingkat tinggi dunia Arab di Beirut, Lebanon, pada bulan Maret 2002, berisikan tentang penolakan normalisasi hubungan dengan Israel, selama Israel tidak menjalankan piagam internasional untuk memberikan hak kepada bangsa Palestina dan tidak mundur dari negara-negara Arab yang diduduki sejak 1967. Dan menurut Menlu Saudi, sepertinya Israel telah melangkah dalam jalan benar, ke arah perdamaian.
Baca Juga : Raisi: Ekspansi NATO Ancaman Serius Bagi Stabilitas dan Keamanan Negara-Negara Merdeka