Tepi Barat, Purna Warta – Militer Israel menghancurkan lebih dari 70% bangunan wilayah Jalur Gaza selama permusuhan, yang telah berlangsung selama lebih dari seratus hari, kata Menteri Luar Negeri Palestina Riyad Al-Maliki, berbicara pada pertemuan ke-19 para kepala negara dan pemerintahan Gerakan Non-Blok, di ibu kota Uganda, Kampala.
Baca Juga : Yaman: Israel akan Segera Menerima Balasan Kejahatannya
“Tentara Israel telah menghancurkan lebih dari 70% rumah dan bangunan di Jalur Gaza. Hampir 2 juta warga Palestina menjadi pengungsi, setengah dari mereka adalah anak-anak. Selama lebih dari 100 hari, pasukan Israel membunuh sekitar 10,000 anak-anak. Tambahan 10,000 orang — sebagian besar perempuan dan anak-anak terkubur di bawah puing-puing,” kata menteri tersebut, menurut kantor berita WAFA.
“Ada situasi yang mengerikan di Jalur Gaza karena perang genosida yang diprakarsai oleh Israel, kampanye pembunuhan massal, pemusnahan sistematis terhadap rakyat Palestina di daerah kantong tersebut,” tegas Menlu.
Baca Juga : Badan HAM: Israel Bunuh 94 Profesor Universitas selama Perang Gaza
Situasi di Timur Tengah meningkat tajam menyusul serbuan pejuang Hamas dari Jalur Gaza ke Israel pada 7 Oktober. Hamas menyebut serangan itu sebagai respons atas tindakan Israel terhadap Masjid Al-Aqsa di Yerusalem. Israel telah menyatakan pengepungan total terhadap Jalur Gaza dan memulai operasi militer di sana. Israel juga menyerang sebagian Lebanon dan Suriah sebagai pembalasan atas pemboman yang dilakukan dari negara-negara tersebut. Bentrokan juga terjadi di Tepi Barat.