Al-Quds, Purna Warta – Menteri Luar Negeri Riad Maliki dari Otoritas Palestina mengatakan Israel telah menggunakan kelaparan sebagai senjata perang melawan orang-orang di Jalur Gaza yang terkepung.
“Saat kita bertemu sekarang, 2,3 juta warga Palestina di Gaza menjadi sasaran pembantaian dan kekurangan, menjadi korban penyakit, pandemi, kelaparan dan kehausan.”
Baca Juga : Polisi Bersiap untuk Pemilu Iran
Maliki menyampaikan pidatonya pada diskusi panel tingkat tinggi tahunan mengenai hak asasi manusia di Dewan Hak Asasi Manusia PBB di Jenewa pada hari Senin (26/2).
Dia mengatakan “rezim tersebut telah melanggar hukum internasional dengan agresinya terhadap rakyat kami di Jalur Gaza, perang genosida dan kejahatannya terhadap hak-hak asasi rakyat Palestina.”
Diplomat Palestina tersebut mengatakan Israel telah melakukan “genosida dan kejahatan terhadap hak-hak asasi rakyat Palestina selama hampir lima bulan permusuhan sengit di Gaza.”
Kelaparan mengintai Gaza
Pernyataan itu muncul setelah kepala badan PBB untuk pengungsi Palestina (UNRWA) mengatakan kelaparan sedang mengintai di Gaza.
Baca Juga : Pasca Perang Gaza, Insiden Islamofobia di Inggris Meningkat Drastis
Komisaris Jenderal UNWRA Philippe Lazzarini memperingatkan tentang “bencana kelaparan” dalam sebuah pesan di media sosial pada hari Minggu, mengatakan bahwa bantuan kemanusiaan belum menjangkau orang-orang di Gaza utara selama lebih dari sebulan.
“Terakhir kali UNRWA dapat mengirimkan bantuan makanan ke Gaza utara adalah pada tanggal 23 Januari.”
Dia mengatakan seruan lembaga-lembaga bantuan untuk mengizinkan distribusi makanan di Gaza “tidak didengarkan.”
Setidaknya 500.000 orang menghadapi kelaparan di Gaza, sementara 2,3 juta penduduk wilayah yang terkepung mengalami kekurangan pangan akut, menurut angka dari Kantor PBB untuk Koordinasi Urusan Kemanusiaan (OCHA).
Satu dari enam anak di bawah usia dua tahun – 15,6 persen – mengalami kekurangan gizi akut di Gaza utara, menurut pemeriksaan gizi yang dilakukan di tempat penampungan dan pusat kesehatan pada bulan Januari.
Baca Juga : OKI Kecam Genosida Sistematis Israel terhadap Warga Sipil di Gaza
Laporan mengatakan seorang anak laki-laki Palestina berusia 2 bulan meninggal karena kelaparan di Rumah Sakit Shifa di Kota Gaza pada hari Jumat.
Bayi tersebut, Mahmoud Fattouh, “sepertinya sedang mengambil nafas terakhirnya,” ketika ia dilarikan ke rumah sakit dalam pelukan ibunya, kata salah satu paramedis di rumah sakit tersebut. “Bayi tersebut belum diberi susu selama berhari-hari, karena susu bayi sama sekali tidak ada di Gaza.”